Angka Partisipasi Murni Peserta Didik di Kalteng Menurun Drastis, Ini Saran DPRD

Anggota DPRD Kalteng Duwel Rawing.

Angka Partisipasi Murni Peserta Didik di Kalteng Menurun Drastis, Ini Saran DPRD

PALANGKA RAYA – DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) menyoroti Angka Partisipasi Murni (APM) peserta didik, baik ditingkat SMP dan SMA/SMK tahun 2021 yang mengalami penurunan secara drastis dibandingkan tahun 2020.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kalteng yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Duwel Rawing, saat menggelar rapat Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bersama Satuan Operasi Perangkat Daerah (SOPD) Kalteng, di gedung dewan, belum lama ini. Menurutnya, penurunan angka partisipasi peserta didik khususnya ditingkat SMA/SMA tahun 2021, harus mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan (Disdik).

“Berdasarkan data yang ada saat ini, terlihat bahwa angka partisipasi di usia 16 sampai 18 tahun atau tingkat SMA/SMK yang menjadi kewenangan Provinsi dan seharusnya mengalami kenaikan tiap tahun, justru mengalami penurunan. Sehingga perlu adanya perhatian dari dinas/instansi terkait agar masalah penurunan APM ini bisa secepatnya diatasi,” ucapnya.

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini juga mengatakan, Pemerintah Pusat Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah bahwa masyarakat khususnya peserta didik, wajib mengikuti program pendidikan dasar 12 tahun dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Sehingga, dengan adanya penurunan APM, secara otomatis program pendidikan dasar 12 tahun yang ditetapkan Kemendikbud tidak berjalan sebagaimana mestinya. “Salah satu indikator keberhasilan program pendidikan 12 tahun adalah APM. Apabila terjadi penurunan, artinya program yang ditujukan untuk peningkatan kualitas SDM tersebut juga tidak bisa berjalan lancar. Oleh karena itu, saya mendorong agar Disdik Kalteng bisa memasukan program-program serta inovasi kedalam RPJMD Kalteng tahun 2021-2026, supaya APM khususnya ditingkat SMA/SMK kembali meningkat,” ujar politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Disisi lain, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalteng, Mofit Saptono Subagio mengatakan, pada saat pelaksanaan Musrenbang dan berkonsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), pihaknya sempat bersilang pendapat terkait APM. Pasalnya, mereview dari formulasi APM yang notabene jumlah usia peserta sekolah dengan jumlah penduduk, maka Disdik Kalteng harus membuat pembagi jumlah penduduk usia sekolah dan jumlah siswa saat ini.

“Tidak gampang untuk mendapatkan data, mengingat data yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), terutama Range data cukup menyulitkan. Padahal untuk anak usia sekolah menengah dari 16-18 tahun, Sedangkan bila kita masukan dari usia 16-20 akan banyak cabang. Sehingga Disdik mencoba menelusuri data tersebut melalui BPS dan yang berhasil kita dapatkan dari usia 16-18 tahun berkisar 153 ribu orangse Kalteng,” ungkapnya.

Dilihat dari data usia sekolah tingkat SMA/SMK tersebut, sambungnya, Disdik Kalteng akan kembali mendalami perbedaan data yang terjadi saat ini, terutama menyangkut penurunan APM. “Kita akan menelusuri lebih dalam terkait data penurunan APM tersebut, mengingat ada beberapa perbedaan data yang masih terjadi. Kita juga berterima kasih atas saran dan masukannya dimana hal tersebut akan sangat membantu dalam peningkatan kualitas dunia pendidikan,” pungkasnya. PR1

COVID PEMPROV
COVID
GUBERNUR
SERTIFIKAT
perumahan

Widget