
Ilustrasi
Pemkab Gumas Target Pemberian Obat Kaki Gajah Tahun Ini 65 Persen
KUALA KURUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas melalui Dinas Kesehatan, menargetkan cakupan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis atau kaki gajah pada 2020, mencapai 65 persen dari jumlah penduduk di wilayah itu.
“POPM filariasis di Gumas dimulai sejak 2016. Saat itu cakupan POPM filariasis mencapai 73,8 persen. Kemudian 2017 mencapai 74 persen, 2018 mencapai 75 persen dan 2019 mencapai 77,5 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas, Maria Efianti, Sabtu (10/10/2020).
Maria menjelaskan, berdasarkan target nasional, cakupan POPM filariasis minimal harus mencapai 65 persen. Dinkes Gumas berharap target tersebut dapat tercapai pada 2020 ini dan akan lebih baik jika kembali mencapai 70 persen ke atas.
Obat pencegah penyakit kaki gajah, harus diminum satu kali dalam setahun, selama lima tahun berturut-turut. Artinya, di Gumas pada 2020 ini merupakan tahun kelima atau terakhir.
“Untuk sebuah eliminasi, minimal harus mencapai 65 persen. Jika Gumas bisa lebih dari 65 persen lagi pada pelaksanaan POPM filariasis, berarti sudah sesuai dengan yang ditargetkan,” papar Maria.
Lebih lanjut, pelaksanaan POPM filariasis pada 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena pada tahun ini sedang terjadi pandemi COVID-19.
Pada dasarnya, POPM filariasis tetap dilaksanakan, dimana tenaga kesehatan mengantar langsung obat tersebut kepada masyarakat atau masyarakat juga dapat mengambil obat di fasilitas kesehatan terdekat.
“Yang membedakan, pada tahun ini pelaksanaannya dilakukan menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, mencuci tangan sebelum menyampaikan obat, menjaga jarak fisik, serta menghindari kerumunan,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Nia Ernawati menambahkan, POPM filariasis menyasar penduduk di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau dengan usia dua hingga 70 tahun.
“Khusus ibu hamil, penderita gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, epilepsi, sedang sakit berat, penderita kronis filariasis dalam serangan akut, anak dengan marasmus dan kwasiorkor dapat menunda meminum obat itu,” kata Nia. GM2
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas