Rangkuman Situasi Terkini Perang Rusia Dan Ukraina

PERANG - Situasi akibat perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina di salah satu Kota Ukraina, Minggu (13/3) - Net

Rangkuman Situasi Terkini Perang Rusia Dan Ukraina

JAKARTA - Invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-18 pada Minggu (13/3). 

Salah satu pimpinan militer Rusia, Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky tewas saat agresi militer. 

Namun, Rusia masih terus menggempur fasilitas publik di sejumlah kota strategis Ukraina.

Berikut situasi terkini terkait invasi Rusia ke Ukraina yang dirangkum CNNIndonesia.com.

1. Jangan Kirim Anak-anak ke Medan Perang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta kaum ibu wajib militer Rusia untuk melarang anaknya dikirim ke Ukraina. 

Ia juga meminta para ibu memeriksa keberadaan anak-anak mereka di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Sebelumnya, tentara Rusia mengakui untuk pertama kalinya wajib militer mengambil bagian dalam agresi militer Moskow ke Ukraina pada Rabu (9/3). 

Padahal, Presiden Rusia Vladimir Putin pernah bersumpah hanya tentara profesional yang ada di sana.

"Saya ingin mengatakan ini sekali lagi kepada ibu-ibu Rusia, terutama ibu wajib militer. 

Jangan mengirim anak-anak Anda berperang di negara asing," kata Zelensky dalam pidato video yang dirilis di Telegram pada Sabtu (12/3), seperti dikutip AFP.

"Jika Anda memiliki kecurigaan sedikitpun bahwa putra Anda dapat dikirim ke perang melawan Ukraina, segera bertindak untuk mencegah dia dibunuh atau ditangkap," sambungnya.

2. Wali Kota Melitopol Diculik

Tentara Rusia yang menduduki Kota Melitopol, Ukraina, dikabarkan menculik Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov pada Jumat (12/3). 

Penculikan dilakukan usai Ivan Fedorov menolak bekerja sama dengan Rusia.

"Sebanyak 10orang menculik Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov," kata parlemen Ukraina di Twitter, seperti dikutip AFP.

Presiden Zelensky juga mengonfirmasi kabar tersebut. Ia menyebut Fedorov merupakan Wali Kota yang berani membela Ukraina dan anggota komunitasnya.

Zelensky mengklaim penculikan tersebut merupakan tanda kelemahan Rusia dalam menyerang Ukraina. 

Zelensky telah meminta bantuan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mendesak pembebasan Fedorov.

"Permintaan kami jelas: dia harus dibebaskan segera. Saya menelepon Kanselir (Jerman) Olaf Scholz. Saya juga bicara dengan Presiden (Prancis) Emmanuel Macron," tutur Zelensky dalam video yang dirilis Sabtu (12/3).

3. Ledakan Terdengar Kembali di Kiev

Ledakan kembali terdengar di dekat Kiev saat pasukan Rusia mendekat ke ibu kota Ukraina tersebut pada Sabtu (13/3).

Kepala koresponden CNN, Clarissa Ward menggambarkan tembakan terjadi tanpa henti dan ledakan berat di kejauhan selama beberapa menit.

Pertempuran disebut berlanjut di pinggir ibu kota Ukraina. Pemerintah Kota Kiev mengklaim daerah di utara menjadi yang paling bahaya, termasuk pinggiran Bucha, Irpin dan Hostomel, serta distrik Vyshorod yang lebih jauh ke utara Kyiv.

Pertempuran juga meningkat di Brovary, di seberang Sungai Dnieper, sebelah timur kota Kyiv.

4. AS Siapkan Cara Baru Hukum Rusia

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan mengambil langkah baru untuk menghukum Rusiakarena invasi ke Ukrainayang masih berlanjut hingga hari ini.

Diberitakan CNN, Biden membahas keputusan itu bersama Presiden Zelensky melalui telepon selama 49 menit, durasi terlama panggilan telepon kedua pemimpin negara tersebut.

Dalam perbincangannya, Biden menyinggung AS menangguhkan hubungan perdagangan normal dengan Rusia sebagai upaya untuk menghukum Kremlin, seperti dikutip dariCNN.

Sementara Zelensky memberitahu Biden kondisi di medan perang serta kejahatan Rusia terhadap penduduk sipil. 

AS juga disebut sepakat mendukung pertahanan Ukraina dan meningkatkan sanksi terhadap Rusia.

5. Bombardir Masjid di Mariupol

Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta mengungkapkan pasukan Rusia saat ini disebut tengah menyerang Masjid Sultan Suleimandi Mariupol, Ukraina. 

Di masjid itu, banyak warga yang bersembunyi dari serangan pasukan Presiden Putin.

"Saat ini, pasukan #Rusia sedang membombardir masjid Sultan Suleiman yang Luar Biasa dan istrinya Roxolana. 

Banyak orang dewasa dan anak-anak bersembunyi dari penembakan di masjid, termasuk warga #Turki," tulis Kedubes Ukraina di akun Twitter resminya, Sabtu (12/3) pagi.

Kondisi tersebut semula dibagikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Ukraina Emine Dzheppar di akun Twitter miliknya. 

Unggahan itu kemudian dibagikan ulang oleh Kedubes Ukraina di Indonesia.

6. Rekrut Tentara Bayaran Suriah

Presiden Vladimir Putin disebut setuju perekrutan sukarelawan dari Timur Tengah, khususnya Suriah untuk membantu pasukan Negeri Beruang Merah melawan Ukraina demi merebut Kyiv. 

Proses perekrutan disebut telah berlangsung di berbagai wilayah Suriah.

Pada Jumat (11/3), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengungkapkan terdapat 16 ribu pendaftar asal Timur Tengah. 

Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci daftar negara yang ikut berpartisipasi.

Diberitakan AP, bukti Rusia akan merekrut relawan asal Suriah mulai bermunculan. 

Ribuan tentara bayaran dari kontraktor swasta Rusia Wagner Group juga telah dikerahkan di Suriah.

Sejumlah aktivis oposisi Suriah menyebut Rusia baru-baru ini memulai upaya perekrutan untuk perang Ukraina. 

Namun, skala upaya tersebut dilakukan dalam jumlah yang jauh lebih rendah.

Aktivis Omar Abu Layla mengatakan perekrutan yang dijalankan oleh Kelompok Wagner telah berlangsung selama berhari-hari di provinsi timur Deir el-Zour dekat perbatasan dengan Irak. 

Puluhan orang diklaim telah mendaftar lewat provinsi tersebut.

Dia juga mengklaim Rusia menawarkan sukarelawan dari negara bayaran sebesar $200 dan $300 untuk beroperasi sebagai penjaga keamanan di Ukraina selama enam bulan.

7. Rudal Hancurkan Stadion Chernihiv

Rudal jet tempurRusia menghancurkan salah satu stadion bersejarah di Ukraina, Chernihiv Stadium, Jumat (11/3) waktu setempat.

Dalam foto-foto yang diunggah akun Instagram resmi Federasi Sepak Bola Ukraina (UAF), stadion yang sebelumnya memakai nama astronot Uni Soviet Yuri Gagarin itu terlihat porak-poranda. 

Tribun penonton nampak ambruk, puing-puing berserakan, hingga sebuah lubang besar yang diduga bekas ledakan rudal terlihat menganga di lokasi.

Foto-foto lain tentang situasi kerusakan juga diunggah oleh FC Desna Chernihiv yang memakai stadion itu sebagai markas mereka. 

Pihak klub mengklaim serangan ke stadion sudah tiga kali dilayangkan pihak Rusia.

"Ini adalah yang ketiga kali. Terdapat bom muscovite sebagai bahan militer paling berbahaya ditemukan di stadion dan markas klub kami. 

Gambar-gambar itu adalah kondisi setelah serangan bom semalam," tulis akun Instagram Desna FC.

"Kami akan membangun lagi semua ini dan kembali dengan kondisi yang lebih kuat. 

Untuk Anda 'tetangga yang baik', Anda akan hidup dengan kenyataan ini seumur hidup! Rakyat Ukraina akan bertahan dalam satu kubu. Ini adalah tanah kami!" lanjut mereka.Net

SERTIFIKAT
Smsi

Widget