DPRD Gumas: Segera Daftar Ternak Babi untuk Disuntik Serum Konvalesen ASF

Anggota DPRD Gumas Riantoe

DPRD Gumas: Segera Daftar Ternak Babi untuk Disuntik Serum Konvalesen ASF

KUALA KURUN -  Anggota DPRD Gunung Mas (Gumas) Riantoe menyambut baik dan mendukung ternak babi di Gumas disuntik Serum Konvalesen African Swine Fever (ASF).

“Dengan disuntik Serum Konvalesen ASF, kematian ternak babi  akibat penyakit ASF dapat ditekan. Masyarakat yang beternak babi diharap mendaftar babinya ke petugas agar disuntik  Serum Konvalesen ASF,” kata Riantoe, Jumat (19/11/2021), melalui pesan elektronik.

Wakil rakyat dapil dua itu berharap populasi ternak babi di Gumas dapat terus meningkat, untuk menambah pendapatan masyarakat peternak babi.

“Potensi peternakan di Kabupaten Gunung Mas sangat baik. Peluang usahanya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Diwartakan sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Gumas Letus Guntur, melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Yuliana Elisabeth, menyampaikan ternak babi yang ada di Gumas bakal disuntik Serum Konvalesen ASF.

“African Swine Fever merupakan penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian hingga 100 persen. Untuk perlindungannya, ternak babi yang ada di Kabupaten Gunung Mas akan diberi injeksi Serum Konvalesen. Serum ini berfungsi untuk memacu kekebalan ternak babi,” kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Gumas Letus Guntur, melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Yuliana Elisabeth, Kamis (18/11/2021).

Lebih lanjut disampaikan, Distan Gumas telah mendapatkan bantuan ribuan dosis Serum Konvalesen ASF dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2.000 dosis serum konvalesen ASF sudah diterima dan akan disuntikkan kepada hewan ternak babi milik masyarakat.

“Sebanyak 2.000 dosis Serum Konvalesen ASF akan disuntikkan kepada hewan ternak babi di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kurun yang mencakup Kelurahan Kuala Kurun, Desa Tumbang Hakau dan Pilang Munduk, dan Kecamatan Mihing Raya yang mencakup Kelurahan Kampuri, Dahian Tambuk, dan Rangan Tate,” ungkapnya.

”Sekarang ini kami sudah menyuntik 259 dosis serum konvalesen ASF untuk 55 ekor hewan ternak babi jantan dan 49 ekor babi betina yang ada di Kelurahan Kuala Kurun. Selanjutnya akan berlanjut ke desa dan kelurahan lain di Kabupaten Gunung Mas,” terang alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tersebut.

Lanjut dia, penyuntikan serum konvalesen ASF terhadap hewan ternak babi dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval waktu 10 hari. Adapun kriteria hewan ternak babi yang dapat disuntik serum konvalesen ASF, yakni harus betul-betul sehat dan berusia minimal 1-2 bulan.

Pasca disuntik akan tetap dipantau sejauh mana efektivitas serum yang disuntikkan. Apabila ada keluhan warga pasca babinya disuntik serum, bisa disampaikan ke dinas pertanian.

Selain injeksi ternak babi dan disisihkannya dosis penyuntikan kedua dan ketiga untuk hewan ternak babi milik warga di Kelurahan Kuala Kurun, penyuntikkan serum konvalesen ASF selanjutnya dilaksanakan di desa dan kelurahan lainnya di Gumas.

”Hasil dari penyuntikkan akan kami laporkan ke kementerian. Jika masih membutuhkan tambahan serum, maka nantinya kami akan minta bantuan ke kementerian,” pungkasnya.  GM1

 

SERTIFIKAT
Smsi

Widget