Bupati Hadiri FGD Deteksi Dini, Cegah Dini dan Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Gunung Mas

NASKAH KEGIATAN - Bupati Gunung Mas, Jaya S Monong foto bersama Forkompinda Gunung Mas setelah penandatanganan naskah kegiatan Forum Grup Discusion (FGD) Deteksi Dini, Cegah Dini dan Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Gunung Mas di GPU Damang Batu, Selasa (6/12).

Bupati Hadiri FGD Deteksi Dini, Cegah Dini dan Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Gunung Mas

KUALA KURUN - Bupati Gunung Mas, Jaya S Monong pada Forum Grup Discusion (FGD) Deteksi Dini, Cegah Dini dan Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Gunung Mas di GPU Damang Batu, Selasa (6/12). 

Jaya mengatakan, sumber konflik berasal dari banyak faktor. Dalam penanganannya dapat melibatkan pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh adat dan unsur masyarakat lainnya termasuk pranata adat dan sosial,. 

"Saya harap melalui forum ini dapat menyatukan pemahaman dan persepsi kita agar ke depan secara bersama dapat memelihara dan meningkatkan keharmonisan antar masyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan berpegang teguh pada falsafah huma betang dan belum bahadat," katanya. 

Situasi politik, ekonomi, sosial, dan keamanan saat ini, Jaya nilai, perlu mendapat perhatian bersama. Apalagi pasca keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memicu kenaikan harga bahan pokok, serta menjelang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) di tahun 2024 mendatang. 

”Dengan situasi seperti ini, harus ada langkah antisipasi bersama sebelum terjadi konflik di wilayah ini,” katanya.

Menurutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penanganan Konflik Sosial, pencegahan konflik dapat dilakukan melalui penguatan kerukunan antar umat beragama, peningkatan forum kerukunan masyarakat, peningkatan kesadaran hukum, pembinaan kewilayahan, penguatan kelembagaan sistem peringatan dini, pengentasan kemiskinan, serta penguatan akses kearifan lokal. 

“Kami minta kepada peserta forum diskusi, agar menjadi agen perubahan dalam mengendalikan masyarakat agar memiliki kesamaan persepsi tentang pentingnya memelihara keharmonisan dalam keberagaman. Untuk itu, semua pihak harus senantiasa bersinergi menuju Kabupaten Gunung Mas berjuang bersama,” ungkapnya. 

Dalam laporannya, Kepala Kesbangpol Kabupaten Gunung Mas, Sugiarto menyampaikan forum diskusi bertujuan untuk menyatukan pemahaman persepsi antara pemkab dan masyarakat terhadap pentingnya mencegah konflik sosial. 

Peserta diskusi sebanyak 50 orang, terdiri dari tim terpadu penanganan konflik sosial dalam negeri di lingkungan Pemkab Gunung Mas, sejumlah pejabat eselon II dan III, beberapa camat, organisasi masyarakat, pegiat sosial media, perwakilan tokoh masyarakat, tokoh adat, dan agama dan praktisi pendidikan.

Dilanjutkan paparan panjang lebar dari narasumber Bupati Jaya S Monong, Kapolres AKBP Irwansah, Kajari Sahroni dan Pabung 1016/PLK Mayor Inf Maksun Abadi. Selanjutnya tanya jawab dari peserta ke narasumber.GM1-Istimewa

SERTIFIKAT
Smsi

Widget