Serapan Tenaga Kerja Lokal di PBS Masih Rendah
KUALA KURUN - Serapan tenaga kerja lokal di perusahaan besar swasta (PBS) di Gunung Mas (Gumas) masih rendah. Rata-rata jumlah tenaga lokal di PBS di Gumas dibawah 10 persen.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi (Nakertrans) Koperasi dan UMKM Gumas melalui Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Redianto, Rabu (4/1).
“Regulasi mengamanatkan setiap perusahaan besar swasta yang sudah beroperasi minimal 15 tahun, tenaga kerja lokal yang terserap harus mencapai 15 persen. Setelah kami lakukan pendataan, ternyata dibawah 10 persen,” kata Redi.
Menurut Redi, penyebab rendahnya serapan tenaga kerja lokal diantaranya skill (ketrampilan) yang masih rendah, seperti ketrampilan mengoperasikan alat berat dan ketrampilan lainnya yang dibutuhkan perusahaan.
“Ketrampilan tenaga kerja lokal dalam menggunakan alat berat masih sangat minim, ini yang menjadi perhatian kami ( Disnakertrans Koperasi dan UMKM), sehingga tahun ini kami akan mengupayakan melakukan pelatihan operator alat berat,” katanya.
Ia berujar, pelatihan direncakan dilakukan di triwulan tiga, dengan peserta kurang lebih 20 orang dari beberapa kecamatan di Gunung Mas.
Pelatihan bertujuan memberikan keterampilan dalam mengoperasikan alat berat sehingga nantinya persentase tenaga kerja lokal di PBS bisa meningkat.
“Peserta pelatihan selanjutnya kita arahkan untuk bisa bekerja di PBS, karena PBS wajib mempekerjakan tenaga kerja lokal. Jangan sampai warga lokal utamanya generasi muda hanya menjadi penonton. Warga lokal khususnya generasi harus bisa meningkatkan ketrampilan sehingga bisa diterima menjadi karyawan PBS,” tuturnya.
Terpisah, ketua komisi tiga DPRD Gumas Iceu Purnamasari mendorong Disnakertrans Koperasi dan UMKM Gumas mengcover kebutuhan PBS di Gumas terhadap keterampilan tenaga kerja lokal.
“Dinas terkait harus lebih sering membuat pelatihan dalam meningkatkan keterampilan masyarakat khususnya generasi muda lulusan SMA/SMK, seperti keterampilan mengoperasikan computer, alat berat dan keterampilan lainnya yang dibutuhkan PBS,” kata Iceu.
Diakuinya saat ini masyarakat secara bertahap telah meninggalkan usaha pertambangan dan beralih menjadi tenaga kerja di PBS perkebunan, kehutanan dan pertambangan.
Untuk itu ia berharap dinas terkait memberikan perhatian berupa pelatihan sehingga masyarakat memiliki keterampilan.
Generasi muda Gumas pun dimintanya tidak menyepelekan arti penting keterampilan, karena di era revolusi industri 4.0 ini keterampilan itu sebuah keniscayaan.
“Menghadapi dunia kerja yang terus berubah, masyarakat khususnya generasi muda di Kabupaten Gunung Mas harus memiliki keterampilan informasi, media dan teknologi, inovasi dan komunikasi yang baik,” ujar Iceu.GM1 - Istimewa
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas