
Ilustrasi
Pemkab Kotim Tetapkan Wilayah Selatan sebagai Penyangga Pangan
SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menetapkan kawasan selatan yang meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut sebagai kawasan penyangga pangan daerah.
"Kawasan ini, khususnya di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit merupakan lumbung beras Kotawaringin Timur. Kawasan tersebut tidak diberikan izin untuk perusahaan besar perkebunan dengan tujuan agar produksi pangan tidak terganggu," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur, Marjuki, Senin (21/9/2020).
Menurut dia, luas panen padi di Desa Lampuyang sampai 12.000 hektare. Rata-rata panen saat ini memang baru satu kali. Ini terbesar dalam 34.000 hektare total luas panen Kotawaringin Timur. Rata-rata hasil panen saat ini sekitar 3,1 sampai 3,5 ton per hektare.
Pemerintah daerah, kata dia, terus mendorong petani meningkatkan produktivitas pertanian. Harapannya, peningkatan tersebut akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
"Kami ingin mewujudkan pertanian menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat dan daerah kita. Potensinya masih sangat besar. Bahkan di tengah pandemi COVID-19 saat ini, sektor pertanian tetap eksis karena pasti selalu dibutuhkan masyarakat," katanya.
Dia mengatakan, minat masyarakat untuk kembali menggeluti bidang pertanian terus meningkat. Ini sangat sejalan dengan upaya pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong kembali bangkitnya sektor ini, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional dan daerah.
Hasil pendataan, ada 1.150 kelompok tani tersebar di 17 kecamatan di Kotawaringin Timur. Sementara itu jumlah petani sebanyak 31.582 orang dengan lahan yang digarap seluas 73.799,1 hektare.
"Jumlah terbanyak terdapat di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yaitu 110 kelompok tani dengan jumlah anggota 3.389 petani. Namun jumlah luas lahan terbesar terdapat di Kecamatan Cempaga dengan luasan 20.445 hektare," kata dia.
Meski berstatus Pelaksana Tugas Kepala Dinas, pria yang juga menjabat Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah ini berupaya keras melakukan perubahan-perubahan untuk mendorong peningkatan sektor pertanian.
Penataan akan dilakukan, tidak terkecuali di internal, seperti dalam hal pengelolaan data. Tujuannya agar pemetaan potensi dan kendala sehingga akan lebih memudahkan dalam pengambilan kebijakan dan menyalurkan bantuan agar tepat sasaran.
Marjuki mencontohkan, bantuan alat produksi pertanian akan didata lagi secara rinci sehingga terlihat jelas sebaran distribusi bantuan. Dengan begitu, akan mudah untuk menentukan kelompok tani mana yang belum tersentuh bantuan dan mana yang harus diprioritaskan.
Pengaturan penggunaan alat produksi pertanian atau alsintan bantuan pemerintah kepada petani juga dirasa perlu dilakukan. Hal itu untuk menyiasati masih terbatasnya bantuan yang diberikan sehingga kelompok tani lainnya juga tetap bisa memanfaatkan alat tersebut dengan pengaturan jadwal.
Sementara itu, pekan lalu Bupati Supian Hadi menyerahkan Kartu Tani untuk 5.750 petani yang penyerahannya dilakukan secara simbolis kepada petani di Desa Lampuyang.
Kartu Tani memiliki banyak manfaat, seperti kemudahan mendapatkan pupuk, memasarkan hasil panen, mengakses permodalan, mendapatkan bantuan pemerintah pusat dan manfaat lainnya. ant
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas