PALANGKA RAYA – Angka penularan COVID-19 di Kalteng mulai menurun dalam beberapa pekan terakhir. Meski demikian, masyarakat diminta untuk tidak lengah, tetap mengikuti protokol kesehatan.   Wakil Ketua I DPRD Kalteng H Abdul Razak potensi angka COVID-19 kembali meledak, tetap ada. Sebab selama musim banjir, warga yang berlindung di tempat pengungsian tidak mengikuti protokol kesehatan.  

 “Siapapun tidak menginginkan musibah terjadi. Namun, saya ingatkan jangan lengah dan tetap tingkatkan kewaspadaan. Apalagi masih banyak orang berstatus hitam berkeliaran di tempat-tempat umum, seperti pasar, pusat perbelanjaan, bandara, dan lain sebagainya yang telah terdeteksi oleh aplikasi Peduli Lindungi,” ucapnya.

Satgas COVID-19 harus menerjunkan tim reaksi cepat jika menemukan orang berstatus hitam berkeliaran di tempat umum, yang telah terdeteksi oleh aplikasi Peduli Lindungi

membantu pelacakan (tracking). “orang berstatus hitam adalah orang yang terpapar atau pernah melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19. Untuk meminimalisir penularan, mereka harus di karantina dan diberikan perawatan sebaik mungkin hingga sembuh,” ujarnya.

Menurunnnya angkat COVID-19 saat ini, Razak mengingatkan agar dapat dijadikan momentum untuk berbenah, seperti mempersiapkan infrastruktur kesehatan, khusus menangani kasus-kasus corona. Pemerintah diharapkan mampu mengoptimalkan mitigasi kemungkinan-kemungkinan munculnya dampak COVID-19, mengingat virus ini terus bermutasi.

“Sarpras bagi masyarakat yang terkontaminasi Covid-19 juga harus di maksimalkan agar tidak terjadi kendala selama menjalani masa perawatan. Diantaranya seperti bed pasien, oksigen, obat-obatan, serta terus gencarkan vaksinasi. Apalagi pemerintah pusat saat ini telah memasukkan indikator cakupan vaksinasi dalam evaluasi penurunan level PPKM. Ini harus menjadi perhatian kita bersama, karena apabila target capaian vaksinasi tidak terpenuhi, status PPKM bisa kembali dinaikan,” pungkasnya.  PR1