SAMPIT -  Wiwin (36), warga Desa Penyang, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tega membunuh istinya sendiri. Karena rasa cemburu, ia menusuk istrinya, Superni (32), saat tertidur lelap. Polisi masih menyelidiki apakah perbuatan dilakukan secara berencana atau tidak.   

"Wiwin telah kami tetapkan sebagai tersangka. Dan pasal yang disangkakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), yang menyebabkan korban meninggal dunia sebagai mana yang dimaksud dalam pasal 44 ayat (3) dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," kata Kapolres Kotim, AKBP Abdoel Harris Jakin, Rabu (17/11/2021).

Tersangka menikah pada tahun 2005 silam. Wiwin dan sang istri dikarunia dua orang anak. Hubungan mereka sudah kurang harmonis semenjak pelaku mendapati nomor baru di ponsel korban.  Nomor baru tersebut diduga kuat adalah orang ketiga yang membuat tersangka cemburu. Seiring berjalannya waktu emosi pelaku memuncak  sehingga berujung tewasnya sang istri yang ditusuk menggunakan pisau dapur. 

Cemburu ini sudah di pendam oleh tersangka selama tiga bulan. Pada senin lalu, sang istri yang baru pulang ke rumah dari acara adat  sempat masak kemudian tidur di ruang tamu, tibalah tersangka datang ke arah dapur mengambil pisau dan langsung menikam istrinya tersebut.

Wiwin yang sempat melarikan diri menggunakan mobil pick up miliknya sempat meneguk racun pembasmi rumput yang untuk mengakhiri hidupnya. Dalam pengakuannya, hal itu dilakukan karena ia ingin berkahir naas seperti istrinya.  "Dari pada dia yang mati, harusnya saya mati juga pak, biar sama - sama ikhlas. Karena kalau nanti dia tidak terbukti memiliki teman yang lain otomatis biar kita sama-sama tidak saling memiliki," kata Wiwin (36). KT1