Waspada! Covid-19 Varian Omicron Dicurigai Sudah Masuk Kalteng

Waspada! Covid-19 Varian Omicron Dicurigai Sudah Masuk Kalteng

PALANGKA RAYA - Warga Kalteng harus lebih waspada dengan lebih ketat menerapkan protokol kesehatan. Sebab Covid-19 Varian Omicron diduga sudah ada di Kalteng.

Varian itu diduga sudah  ada di Sampit, Kotawaringin Timur. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit menemukan delapan kasus positif COVID-19 dan sebagian bergejala mirip penderita terpapar varian Omicron. 

"Ada (mengarah ke Omicron). Kalau dari klinis, memang mereka ada konsultasi melalui telepon, rata-rata muncul gejala batuk dan pilek. Itu memang salah satu gejala khas Omicron. Sekitar 85 persen gejala varian Omicron itu adalah batuk pilek," kata Penanggungjawab Laboratorium PCR BSL II RSUD dr Murjani Sampit, dr Ikhwan Setiabudi, di Sampit, Sabtu (29/1/2022).

Ikhwan menjelaskan, delapan penderita COVID-19 tersebut rata-rata pelaku perjalanan. Temuan kasus COVID-19 itu pun bukan dari hasil tracing atau pelacakan, melainkan hasil layanan pemeriksaan "polymerase chain reaction" atau PCR yang merupakan syarat bagi pelaku perjalanan yang akan menggunakan transportasi udara. 

Dari pemeriksaan itulah yang dalam beberapa hari terakhir terdeteksi adanya kembali penderita COVID-19. Tujuh orang merupakan warga Kotawaringin Timur, sedangkan satu orang lainnya adalah warga Kabupaten Seruyan. Hasil pemeriksaan itu sudah dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan masing-masing daerah. 

Ikhwan mengatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan tim pelacakan varian pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Informasi didapat, sejauh ini hampir 90 persen lebih hasil yang dikonfirmasi positif PCR di Indonesia yang diperiksa di laboratorium Litbangkes dipastikan merupakan varian Omicron. 

"Untuk delapan orang ini saat ini dinyatakan positif COVID-19. Untuk pemeriksaan variannya, kami masih menunggu informasi dari Balitbangkes. Kalau sewaktu-waktu kami diminta mengirimkan sampel yang bersangkutan maka akan kami kirimkan," ujar Ikhwan. 

Saat ini delapan penderita COVID-19 tersebut menjalani isolasi mandiri. Pihaknya berkoordinasi dengan Tim Survailance Dinas Kesehatan karena pasien menjalani isolasi mandiri dalam pengawasan oleh Tim Survailance kabupaten dan dokter di wilayah setempat. 

Jika sewaktu-waktu kondisi klinis yang bersangkutan harus masuk ke rumah sakit, misalnya perlu perawatan maka akan dilakukan perawatan. Antisipasi ini sudah dikoordinasikan dengan ketua Tim Penanganan COVID-19 di RSUD dr Murjani. 

"Mereka melaporkan perkembangan kondisi mereka, salah satu ada yang batuk dan pilek. Saat ini yang menghubungi kami, ada tiga orang yang memang mengeluhkan gejala batuk pilek. Itu juga sudah dikonfirmasi oleh tim survailance Dinas Kesehatan kabupaten," tambah Ikhwan. 

Ikhwan mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terlebih setelah munculnya kembali COVID-19 di daerah ini. Kewaspadaan tinggi terlebih saat ini varian Omicron semakin meluas di Indonesia. 

Pencegahan Omicron hampir sama dengan COVID-19 sebelumnya yaitu menggunakan masker mencuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas. Hal penting lainnya adalah jangan stres karena kalau stres maka daya tahan tubuh menurun sehingga itu menjadi salah satu yang mempercepat terkena penyakit.  (ant/KT1)

SERTIFIKAT
Smsi

Widget