PALANGKA RAYA - Vonis bebas salah satu bandar narkoba yang disidang di Pengadilan Negeri Kota Palangka Raya, belum lama ini dianggap lucu oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf.

Bukan tanpa alasan ia menganggap putusan itu lucu, sebab sudah jelas diketahui orang tersebut merupakan salah satu bandar narkoba terbesar bukan hanya di Kota Palangka Raya, namun juga di Kalteng.

"Menurut saya pribadi keputusan itu sangat lucu, karena kita ketahui sendiri saat penggerebekan terdakwa, jelas ditemukan barang bukti, bahkan di BAP pun ada. Memang saya kurang mengikuti kasus ini seperti apa dan apa yang membuat terdakwa itu dibebaskan," kata dia, Jumat (27/5).

Dia menyebut dalam memerangi peredaran narkoba guna untuk menjaga generasi penerus bangsa sudah menjadi tugas bersama, bahkan pemberantasan peredarannya sudah jelas dan tidak ada ampun bagi siapapun yang terbukti mengedarkannya.

Sehingga, dengan adanya putusan hakim yang membebaskan terdakwa pengedar narkoba tersebut secara tidak langsung sudah merusak citra pengadilan dan terang-terangan mendukung peredaran narkoba di Palangka Raya khususnya dan Kalteng secara umum.

"Semoga ada keterangan yang jelas dari putusan itu. Karena dampaknya kedepan pasti ada. Jangan sampai generasi muda kita rusak karena peredaran narkoba yang semakin luas. Dibebaskannya terdakwa ini otomatis tidak secara langsung mendukung peredaran narkoba, kita hanya ingin ada keadilan," ujarnya.

Selain itu, adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ormas yang ada di Kota Palangka Raya di PN Palangka Raya, ia mengakui mendukung hal tersebut. Sebab, ormas merupakan salah satu kepercayaan sebagai kontrol masyarakat dalam menuntut keadilan terutama dalam upaya memerangi narkoba.

"Selain kami di DPRD, ormas ini juga merupakan kontrol dari masyarakat itu sendiri, dengan aksi yang dilakukan mereka akan meminta kejelasan dari putusan tersebut, karena seperti kita ketahui bahayanya narkoba ini seperti apa. Kami mendukung aksi yang dilakukan rekan-rekan ormas ini," tegasnya.PR1 - Istimewa