SKY Ajak Masyarakat Waspadai Karhutla

Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit Karyawan Yunianto

SKY Ajak Masyarakat Waspadai Karhutla

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit Karyawan Yunianto (SKY) mengajak masyarakat  meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Berdasar informasi BMKG kita mulai masuk pada musim kemarau dan mencapai puncaknya pada September mendatang. Sebagian wilayah kita berupa tanah gambut yang sangat rawan terbakar," kata SKY, Kamis (16/7/2020).

Politisi PDI Perjuangan ini pun mengajak masyarakat di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah berperan aktif dalam antisipasi dan penanganan kebakaran hutan dan lahan yang menjadi penyebab bencana kabut asap.

Dia juga mengajak warga memastikan lahan yang dimiliki tidak terbakar. Jika melihat adanya kejadian kebakaran atau orang yang melakukan pembakaran hutan dan lahan juga segera laporkan ke petugas.

Apalagi lanjut dia saat ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kota Palangka Raya telah menetapkan status wilayahnya berstatus siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan.

Penetapan status itu juga merupakan indikasi bahwa ancaman kebakaran hutan dan lahan di tahun ini yang menjadi penyebab bencana kabut asap semakin nyata.

Dia juga meminta pemerintah kota memaksimalkan langkah antisipasi kebakaran lahan baik berupa sosialisasi, membuat sumur bor, embung dan langkah antisipasi lainnya.

"Masyarakat terlebih perusahaan jangan melakukan pembakaran pekarangan atau lahan hanya untuk mempermudah penggarapan lahan. Tak dipungkiri jika membuka lahan dengan dibakar lebih hemat biaya, namun hal itu tak sebanding dengan kerugian yang ditimbulkan," katanya.

Dia mengingatkan pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan berbagai pihak lain dalam penanganan kebakaran lahan sehingga bencana kabut asep yang terjadi 2015 lalu tak terulang kembali.

SKY pun mengingatkan pemerintah kota untuk menyusun tahapan pencegahan kebakaran di wilayah Ibu Kota Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" dan "Bumi Pancasila" ini dengan matang.

"Apalagi selain ancaman karhutla, kita juga tengah menghadapi pandemi COVID-19 yang entah sampai kapan terus berlangsung. Maka kita harus benar-benar matang dalam persiapan agar tidak kehabisan sumber daya dan tenaga menghadapi berbagai ancaman bencana di depan mata," katanya. ant

 

SERTIFIKAT

Widget