Puluhan Tahun Menabung, Pasutri Penjual Gado-Gado Keliling Tunaikan Ibadah Haji

IBADAH - Pasutri yang meniatkan hati untuk ibadah inilah yang akhirnya bisa berangkat bersama rombongan haji asal Kabupaten Kapuas ke Tanah Suci Mekkah usai dilepas Bupati Kabupaten Kapuas, baru - baru ini - Istimewa

Puluhan Tahun Menabung, Pasutri Penjual Gado-Gado Keliling Tunaikan Ibadah Haji

KUALA KAPUAS -  Besarnya tekad dan kemauan untuk bisa menunaikan ibadah Rukun Islam ke-lima membuat pasangan suami isteri Raihan (50) dan Jamilah (47) warga Desa Handel Baru RT. 01 Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah ini meski hanya berperofesi sebaga penjaja gado-gado dan nasi sop.

Namun dari hasil yang tidak seberapa itulah dibalut dengan tekad yang kuat akhirnya mereka berhasil menabung meski selama belasan tahun untuk dapat menunaikan ibadah haji.

Kedua pasutri ini akhirnya tergabung dalam jemaah haji Kabupaten Kapuas yang akan berangkat Sabtu (18/6) lusa.

"Syukur Alhamdulillah, saya dan istri akhirnya bisa berangkat ke Baitulloh untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5 ini, dan sebelum keberangkatan ini saya bersama istri meminta ridho ampun dan maaf kepada semua apabila ada kesalahan kami baik yang disengaja maupun tidak, dan kami minta doa agar kami menjadi haji yang mabrur," kata Raihan.

Dia bercerita, bahwa niat berhaji ini memang sudah terhajatkan sejak tahun 2004 silam dan dengan menyisihkan hasil jualan makanan keliling seperti gado-gado, soto dan nasi sop disetiap pasar dadakan seperti di Pasar Sabtu Selat, Selasa Tatas, Rabu Palingkau dan Kamis di Desa Dadahup.

Walaupun hanya mendapatkan keuntungan 200 hingga 300 ribu kalau lagi ramai, namun dirinya dan istri bisa menabung sebagian guna biaya keberangkatan haji ini.

Meski beberapa kali mendapatkan cobaan dengan mendapatkan musibah seperti saat mengalami kecelakaan pada tahun 2010 lalu, saat berangkat untuk melakukan aktifitas berjualan bersama istrinya ke Desa Dadahup hingga harus menjalani penyembuhan selama 8 bulan akibat kaki kiri patah.

Tidak hanya sampai disitu, sebelumnya saya juga harus menjalani operasi karena gangguan lambung dan tentu saja membuat keinginan untuk menunaikan ibadah haji sempat tertunda, karena tidak ada penghasilan menabung akibat tidak bisa berjualan.

Namun dengan tekad yang teguh, setelah saya bisa kembali berjalan walaupun tidak normal lagi, akan tetapi dengan dorongan istri dan keluarganya secara perlahan, kami mulai kembali bisa menabung guna menyetorkan dana pendaftaran haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kapuas.

Sebelumnya, sempat dijadwalkan untuk bisa berangkat pada tahun 2020, namun karena adanya pandemi covid-19 akhirnya kembali tertunda.

Bersyukurlah karena dengan keadaan saat ini yang perlahan kembali normal, sekarang InsyaAllah kami akan berangkat bersama Jamaah Haji Kabupaten Kapuas dan kami berharap nantinya menjadi Haji yang Mabrur." Tutupnya.KPS1 - Nasution.

SERTIFIKAT
Smsi

Widget