PRAKTEK - Tampak mahasiswa UPR yang melakukan KKN sedang belajar membuat gula pada salah satu pengerajin di Desa Basawang, Kampung Jawa, Kabupaten Kotawaringin Timur, Senin (19/9) - Istimewa
Mahasiswa KKN Belajar dan Bantu Pengolahan Gula Merah
SAMPIT - Berbagai kreatifitas dan inovasi untuk mendapatkan ilmu pelajaran bagi mahasiswa terus dilakukan, terlebih saat melakukan tugas Kuliah Karya Nyata (KKN), di tengah tengah masyarakat. Hal ini yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) yang tergabung dalam KKN-T Mandiri, salah satunya membantu pengolahan dan pengemasan Gula Merah dari Air Nira Kelapa, di tempat seorang warga masyarakat, di Desa Basawang, Kampung Jawa, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa putra dan putri sebanyak 14 orang ini selama satu bulan, dimana mulai 1-31 Agustus 2022 tersebut banyak mendapatkan ilmu bermanfaat baik untuk meningkatkan UMKM hingga menuntut ilmu.
Selain melakukan kemandirian, juga diajarkan untuk saling bekerjasama dan bersama sama dalam menimba ilmu di lapangan untuk bekal tugas yang diberikan. Apalagi kegiatan dan kelompok mahasiswa KKN ini dipantau langsung oleh dosen pembimbing lapangan (DPL), Saulim DT. H, M.Pd.
“Tugas di masyarakat ini bagian dari KKN-T mandiri UPR, salah satunya yang diikuti oleh kelompok KKN di wilayah Desa Basawang, yakni membantu dan belajar tatacara pengolehan hingga pengemasan Gula Merah dari Kelapa. Ini bekal kami dapat dalam menuntut ilmu, melaksanakan tugas belajar serta memahami kondisi sosial dan UMKM di masyarakat. Selama melaksanakan tugas, kami banyak belajar dan ini luar biasa,” kata Bahrianur, salah satu mahasiswa yang ikut KKN, usai kembali ke kampus, Senin (20/9).
dikatakan Bahrianur, pihaknya melaksanakan KKN tersebut di rumah warga, bernama Jupriadi, dimana dirinya bersama istri melakukan pengolahan Gula Merah yang terbuat dari air Nira kelapa, kemudian hasilnya di jual ke pasar di wilayah Samuda, Kotim.
“Kami belajar tata cara mengolah Gula Merah, dimana kami mengikuti setiap langkah yang ditunjukan oleh Pak Jupriadi bersama istri beliau. Mulai dari mencari batok kelapa berkeliling di wilayah Basawang, karena hal itu bagian dari mata pencarian warga setempat. Setelah mendapatkan berbagai bahan dari kelapa, kemudian kami ke rumah pengolahan, dimana kawan kawan semua mendengarkan dan mengikuti setiap langkah pekerjaan,” ucapnya.
Bahrianur yang akrab di sebut Nunuy asli Sampit, Kotim ini juga menceritakan pengalamanya dalam pengolahan Gula Merah itu dengan mengambil atau mengumpulkan air nira kelapa, kemudian dimasak di atas tungku api dan dicampur dengan kapur gimpang. Usai dikumpulkan dan kemudian dimasak, dimana proses pemasakan kurang lebih sekitar 5 jam, kemudian dibuat di batok kelapa dan dari kayu yang sudah dibentuk menjadi bulat yang sudah disiapkan kemudian di keringkan di tempat yang sudah disiapkan, dimana sebelumnya juga proses dimasak dicampur dengan sedikit kapur gimpang, sebagai pembanding dalam pengolahan.
“Kami juga sembari ngobrol dengan Bapak Jupriadi dan ibu, sambil menunggu proses pengeringan atau pendinginan hingga sampai mengeras. Kemudian kami ikut melepas Gula Merah yang sudah jadi itu dari tuanganya kemudian memasukan ke bungkusan atau pengemasan dengan dipasang label bernama Gula Merah Kelapa Sumber Manis khas Desa Basawang. Setelah selesai semuanya, kemudian barang barang Gula Merah itu sudah siap dengan label, kemudian siap diantar ke langganan dan dijual ke pasar Samuda, dengan harga satuanya berkisar Rp.1.800 sampai 2.500/batok atau satu biji. Total pengolahan Gula Merah Kelapa itu sekitar sembilan jam, mulai dari awal. Untuk pendapatan petani atau pengolah Gula Merah ini sehari bisa mencapai 10 kg/hari sampai 15 kg/hari,” tutup Nunuy, yang bangga usai melaksanakan KKN.
Begitu juga yang disampaikan Wensi, mahasiswi itu gembira dan senang bisa mengikuti berbagai proses hingga pembuatan dan pencarian bahan baku sampai selesai. Hal ini juga menjadi bagian ilmu bermanfaat serta melaksanakan tugas kuliah.
“Kami senang dan gembira ya, kami bisa langsung bersama warga masyarakat, bisa langsung berinteraksi dan melihat langsung hasil UMKM di Desa Basawang,” ucapnya.KT1 - Istimewa
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas