Hadiri Pelantikan Pengurus Paguyuban NTT, Begini Pesan Bupati Kotim

PELANTIKAN - Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur Halikinnor menerima cinderamata berupa Sasando dari pengurus Paguyuban Flobamora NTT dalam sebuah kegiatan di Kota Sampit, Minggu (27/2) - Istimewa

Hadiri Pelantikan Pengurus Paguyuban NTT, Begini Pesan Bupati Kotim

SAMPIT- Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menghadiri pelantikan pengurus DPD Paguyuban Keluarga Flobamora NTT di Kabupaten Kotim, Minggu (27/2/2022), di Gedung Serbaguna Sampit. 

Dalam sambutannya, Bupati meminta warga NTT di Kotim ikut andil dalam membantu pembangunan di wilayah itu.

Apalagi selama ini menurutnya keharmonisan warga NTT dengan warga lain yang ada di Kotim juga sudah terjalin dengan baik, sehingga menurutnya paguyuban tersebut akan menjembatani warga NTT dengan Pemkab setempat dalam membantu pembangunan.

"Meski paguyubannya baru dilantik namun selama ini warga NTT sudah membaur dengan baik ditengah-tengah warga lain yang ada di Kotim. Untuk itu saya minta peran serta warga NTT untuk ikut andil memajukan Kotim," ujarnya.

Diungkapkan Halikinnor, dirinya sangat menyambut baik dibentuknya paguyuban tersebut. 

Ini juga akan mempermudah Pemkab dalam menjangkau warga NTT yang sudah lama menetap di Kotim dan ingin berpindah domisili.

Apalagi saat itu ia menerima keluhan jika warga NTT yang ada di Kotim sangat kesulitan untuk mengubah domisili menjadi warga Kotim.

Untuk itu ia meminta pengurus paguyuban terutama yang ada du Kecamatan untuk mendata ada berapa orang warga yang ingin mengubah domisili agar nantinya ia akan meminta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) untuk segera membantu.

"Melalui paguyuban ini nantinya pengurus dapat menyuarakan dan mengkomunikasikan kepada Pemerintah berkaitan dengan apa saja yang menjadi kendala pihaknya. Apalagi ada yang mengeluh jika hampir 14 tahun di Kotim namun tidak bisa mengubah domisili dan di KTP masih berstatus warga NTT," ujarnya.

Selain itu diungkapkan Halikinnor jika warga NTT masih berstatus warga NTT di KTP maka pihaknya tidak akan bisa menikmati fasilitas pemerintah yang sudah disediakan. 

Ia mencontohkan seperti fasilitas layanan kesehatan di puskesmas yang semestinya gratis untuk masyarakat, justru tidak bisa dinikmati oleh mereka hanya karena perkara status di KTP yang masih bertuliskan sebagai warga NTT.

Karena menurutnya sayang sekali upaya dan dedikasi warga NTT telah mengabdikan diri memberikan sumbangan pikiran dan tenaga tapi secara administrasi tidak bisa mendapatkan hak.

"Saya contohkan  misalnya untuk mendaftar BPJS Kesehatan, kalau ada warga yang ingin mengikuti program tersebut yang memang kondisinya sangat tergolong tidak mampu maka kita tidak bisa membantu karena status KTP bukan warga Kotim. Dan akhirnya hanya bisa dibayar secara pribadi," jelasnya.

Ketua DPD Flobamora Kotim Martinus Jehamun sangat berterima kasih dengan sambutan positif dari Pemkab untuk paguyubannya itu. 

Dengan adanya paguyuban tersebut dirinya berharap dapat menempatkan warga NTT sejajar dengan warga lain yang ada di Kotim.  

Apalagi menurutnya selama ini pihaknya terkesan masih dipinggirkan terutama dalam bidang ketenagakerjaan.KT1

SERTIFIKAT
Smsi

Widget