GENERASI MUDA - Bupati Kabupaten Gunung Mas Jaya S Monong dan Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia L.P. Umbing bersama seluruh peserta berfoto usai kegiatan Di Aula Sekretariat TP-PKK dan Gedung Dekranasda Kabupaten Gunung Mas, Jalan Tjilik Riwut, Kota Kuala Kurun, Kamis (18/11/2021) - Istimewa
GENRE Dapat Membantu Pemerintah Mengembangkan Karakter Remaja
KUALA KURUN – Bupati Kabupaten Gunung Mas Jaya Samaya Monong selaku ayah GENRE Provinsi Kalimantan Tengah melantik Genre Indonesia Kabupaten Gunung Mas Periode 2021-2023 serta didampingi oleh Ketua TP PKK Mimie Mariatie selaku Bunda GENRE Provinsi Kalimantan Tengah Di Aula Sekretariat TP-PKK dan Gedung Dekranasda Kabupaten Gunung Mas, Jalan Tjilik Riwut, Kota Kuala Kurun, Kamis (18/11/2021).
Kegiata yang dihadiri juga oleh Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia L.P. Umbing bersama Suami DK Mandharana, Kejari Kabupaten Gunung Mas Anthoni, Pabung Kodim/1016 PLK Mayor Inf Idham Khalid, Anggota DPRD Dapil I Pdt Rayaniati Djangkan serta yang mewakili Ketua Pengadilan Agama Hakim Mohammad Imaduddin dan yang mewakili Kapolres Gunung Mas yaitu Kasat Binmas AKP Dede Setiadi dan Sekretaris Daerah Kabupaten Gunung Mas Yansiterson.
Dalam kata sambutannya Bupati mengatakan bahwa saya menyambut dengan baik kehadiran GENRE Indonesia Cabang Kabupaten Gunung Mas, dimana sesuai dengan motto Kabupaten Gunung Mas mempunyai “ Habangkalan Penyang Karuhei Tatau” yang berarti kumpulan, himpunan cita-cita yang menyatu atas dasar tekad dengan semangat yang tinggi dengan didasari agama dan keimanan dalam upaya bersama untuk membangun yang bertujuan mensejahterakan, membahagiakan dan kejayaan seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Gunung Mas.
“Sejalan dengan hal tersebut diatas, Saya berharap dengan terbentuknya GENRE Indonesia Cabang Kabupaten Gunung Mas ini dapat menjadi menjadi penggerak kebangkitan generasi remaja Kabupaten Gunung Mas yang kreatif, inovatif dan tentunya berencana,” ucap Jaya Samaya Monong.
“Saya berharap GENRE Indonesia Cabang Kabupaten Gunung Mas dapat membantu pemerintah dalam mengembangkan karakter remaja, yang menjauhi Pernikahan Dini, Seks Pranikah dan Napza, guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam Pembangunan.”
Remaja kita saat ini dalam kondisi memprihatinkan, dimana kasus pernikahan diusia dini, seks pranikah dan penggunaan napza semakin meningkat.
Untuk itu Perencanaan Masa Depan remaja perlu menjadi perhatian kita bersama, karena kualitas bagsa ditentukan oleh kualitas penerusnya.
“Dengan doa dan harapan, segala upaya yang kita lakukan dapat meningkatkan kualitas remaja dimasa kini, dalam mempersiapkan generasi muda yang tegar dan siap dalam menciptakan Keluarga yang berkualitas, sehat dan sejahtera,” tutur Jaya Samaya Monong.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Penduduk dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunung Mas dr. Maria Efianti mengatakan, GenRe adalah suatu program dari singkatan "Generasi Yang Punya Rencana" atau Generasi Berencana yang diluncurkan oleh pemerintah lewat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
GenRe Indonesia hadir untuk merespon permasalahan remaja saat ini sehingga BKKBN mengembangkan Program Generasi Berencana (GenRe) dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.
Menurut dia, Program GenRe adalah program yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa dikalangan generasi muda karena mengajarkan remaja untuk menjauhi Pernikahan Dini, Seks Pra Nikah dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa.
Dalam rangka menjawab program nasional saat ini yakni penurunan stunting, maka GenRe Indonesia sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah untuk mensosialisasikan tentang kesehatan reproduksi, Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) dan stunting kepada teman-teman sebaya yang ada di SMP, SMA dan perguruan tinggi.
Dr. Maria Efianti menambahkan, Program GenRe salah satunya lebih ditujukan pada program pencegahan pernikahan dini. Karena maraknya pernikahan dini ini juga berdampak pada tingginya angka stunting. Pasangan yang menikah dini belum mempunyai kemampuan yang baik dalam mengasuh anak-anak mereka.
Kurangnya nutrisi pada anak akan menyebabkan terjadinya stunting Peran remaja di masa ini harus mencapai bonus demografi dengan baik dan bisa menginspirasi para remaja dalam karya nyata, aksi dan menjadi duta penanggulangan stunting.
“Saya berharap Dinas P2KBP3A Kabupaten Gunung Mas dapat bersinergi dengan GenRe Indonesia Kabupaten Gunung Mas dalam setiap kegiatan yang melibatkan remaja, baik dalam pembinaan kepada kelompok PIK remaja maupun dalam pendampingan pencatatan dan pelaporan, karena pada situasi pandemi seperti ini ide-ide kreatif dan inovatif dari GenRe sangat dibutuhkan,” pungkasnya.GM1
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas