Gagal Urus Pendidikan Online, Menteri Pendidikan Korea Utara Dihukum Mati

Kim Jong-un

Gagal Urus Pendidikan Online, Menteri Pendidikan Korea Utara Dihukum Mati

PYONGYANG - Pemimpin diktator Korea Utara Kim Jong-un telah mengeksekusi seorang pejabat di pemerintahannya.

Tak disebutkan namanya, pejabat itu menghadapi hukuman mati setelah lembaganya gagal meningkatkan pendidikan di tengah pandemi dan mengeluh tentang beban kerjanya.

Menteri pendidikan berpangkat tinggi yang tak disebutkan namanya dilaporkan media lokal telah dijatuhi hukuman mati oleh Kim Jong-un.

Hukuman diberikan menyusul penyelidikan terkait kegagalan departemennya membuat kemajuan yang memuaskan.

Laporan soal penyelidikan Kementerian Pendidikan Tinggi itu dilakukan oleh Organisasi dan Departemen Bimbingan (ODG) Korea Utara

Mereka mengklaim jika Kementerian Pendidikan tidak cukup baik dalam `menerapkan undang-undang pendidikan jarak jauh`.

"OGD melakukan penyelidikan karena komisi gagal membuat kemajuan apa pun dan karena beberapa mengkritik kebijakan pemerintah," ujar mereka, dikutip dari Mirror.

Tak hanya itu lembaga yang menaungi pendidikan di Korea Utara itu juga kedapatan mengeluh di setiap pertemuan tentang pekerjaan mereka.

Selain itu mereka juga mengeluhkan soal kurangnya sumber daya yang disediakan oleh negara.

Para pengawas juga mentakan telah menyoroti lambannya penerapan `kebijakan pembelajaran jarak jauh`, yang dianggap mengalami kemajuan yang buruk.

Setelah kematian menteri, komisi baru telah `diatur kembali` di bawah pimpinan Ri Guk Chol, presiden Universitas Kim Il Sung, tambah laporan itu.

Di antara langkah-langkah baru yang akan dibuat,`mereka berencana untuk melakukan panggilan konferensi video secara teratur`.

Satu lagi hukuman mati dilakukan pada pejabat pemerintahan Kim Jong-un menambah deretan panjang eksekusi yang dilakukan oleh sang diktator.

Tahun lalu saja Kim Jong-un dengan tega memberi makan piranha dengan mayat dari seorang jenderal, sementara lima pembanyunya telah dibunuh oleh regu tembak.

Aksi kejamnya ini terjadi setelah pertemuan terakhir dengan Donald Trump yang gagal menghasilkan kesepakatan. BI1

 

SERTIFIKAT
Smsi

Widget