KUALA KURUN - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mengapresiasi usulan legislator Gumas untuk merangkul pemuda dan lebih mengembangkan sektor pertanian di daerah setempat. 

“Kami mengapresiasi usulan yang disampaikan. Itu merupakan bukti perhatian mereka terhadap pengembangan pertanian di Kabupaten Gunung Mas,” kata Kepala Distan Gumas, Letus Guntur, Jumat (29/4).

Untuk pengembangan potensi tanaman hortikultura, Letus mengungkapkan, salah satu tanaman yang akan dikembangkan adalah tanaman buah lengkeng. 

“Tahun ini Distan mendapatkan bantuan dari Kementrian Pertanian (Kementan) untuk pengembangan buah lengkeng di luasan lahan 20 hektare,” terangnya. 

Distan Gumas juga sudah belajar dari Kota Semarang yang memfasilitasi masyarakat dengan kebun buah lengkeng di luasan lahan 2 hingga 3 hektare.

“Program budidaya lengkeng di Semarang sudah berhasil, dan menjadi salah satu pendukung dan pengangkat sektor pariwisata dan pertanian di sana. Hal itu yang akan kita tiru dengan mengembangkan buah lengkeng di wilayah ini,” tuturnya. 

Letus optimistis bahwa pengembangan buah lengkeng maupun tanaman hortikultura lainnya di Gumas sangat baik, mengingat luasan lahan yang ada di wilayah ini sangat potensial. 

“Dengan adanya kebun hortikultura seperti buah lengkeng dan buah-buahan lainnya di Gumas, dapat menjadi salah satu pendukung dan pengangkat sektor pariwisata dan pertanian serta meningkatkan pendapatan masyarakat,” ucapnya. 

Kadistan Gumas ini menjelaskan, bantuan dari Kementrian Pertanian untuk pengembangan buah lengkeng akan didistribusikan ke desa-desa di Gumas dan mendapat pendampingan dari tenaga penyuluh pertanian.

“Kalau berhasil, desa-desa itu nantinya akan menjadi desa Kampung Buah, dan itu menjadi pendukung dan pengangkat sektor pariwisata dan pertanian,” jabar Letus. 

Adapun salah satu upaya Distan Gumas dalam merangkul pemuda-pemudi untuk berpartisipasi mengembangkan sektor pertanian, Letus menyatakan, pihaknya beberapa waktu menerima peserta didik SMKN 1 Kampuri yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). 

“Kami mendorong peserta didik SMKN 1 Kampuri agar menjadi pionir dalam pengembangan pertanian di Kabupaten Gunung Mas. Setelah lulus, mereka dapat melirik dunia pertanian di wilayah ini yang sangat potensial,” ujar Letus.GM1-Istimewa