Dinkes Prov. Kalteng Gelar Pertemuan Evaluasi dan Validasi Data Imunisasi Rutin

Dinkes Prov. Kalteng Gelar Pertemuan Evaluasi dan Validasi Data Imunisasi Rutin

 

PALANGKA RAYA - Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng Suyuti Syamsul membuka kegiatan Pertemuan Evaluasi dan Validasi Data Pelaksanaan Imunisasi Rutin, bertempat di Aquarius Boutique Hotel Palangka Raya, Selasa (30/5/2023).

Kegiatan imunisasi merupakan salah satu program prioritas nasional dari Kementerian Kesehatan, yang merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah untuk mencapai berbagai target kesehatan, baik secara global maupun nasional.

Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng Suyuti Syamsul dalam sambutannya mengatakan, pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden), yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit degeneratif. Pemberantasan penyakit menular sangat sulit karena penyebarannya tidak mengenal batas wilayah administrasi. 

“Imunisasi merupakan salah satu tindakan pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah lain yang terbukti sangat cost effective dalam menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dicegah dengan imunisasi. Dengan imunisasi, penyakit cacar telah berhasil dibasmi, dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar pada tahun 1974,” ucapnya. 

Salah satu indikator pencapaian pelaksanaan kegiatan imunisasi, lanjut Suyuti, adalah persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL) sebesar 90 persen dengan capaian tahun 2022 yaitu 92,7 persen, serta dimana masih terdapat enam dari 14 kabupaten/kota (42,9 persen) dengan capaian masih di bawah 90 persen. 

“Indonesia bersama dengan negara-negara lainnya berkomitmen untuk mencapai berbagai target yang ditetapkan seperti eradikasi polio, eliminasi campak rubella serta mempertahankan status eliminasi tetanus maternal dan neonatal. Untuk dapat mencapai target tersebut perlu memperhatikan kemungkinan angka drop out yang terjadi pada setiap pemberian imunisasi yang dapat mengakibatkan terjadinya daerah kantong-kantong imunisasi yang berpotensi mengakibatkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I),” tambah kadiskes.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan upaya program dan sektor, serta dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode sebelumnya. Beberapa indikator sudah mencapai target, namun tetap perlu dilakukan penguatan pelayanan imunisasi dan melakukan mapping pada daerah-daerah dengan risiko tinggi terjadinya KLB PD3I sampai pada level tingkat bawah.

"Pada tahun 2023 estimasi sasaran 44.376 bayi dengan target capaian 100 persen, sampai pada bulan April 2023 berdasarkan data pelaporan manual Sindrom Prader-Willi (PWS) Kalimantan Tengah, capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) yaitu 21,1% persen (Kabupaten Pulang Pisau belum mengirim laporan bulan April), sedangkan pada aplikasi ASIK data capaian masih 3,2% persen (masih tiga puskesmas belum menggunakan ASIK)," tutupnya.

Hadir selaku Narasumber dari Direktorat Pengelolaan Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kalteng, serta Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi Kabupaten/Kota se-Kalteng.PR1 - MMC Kalteng

SERTIFIKAT
Smsi

Widget