
MENINJAU - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Bintang Puspayoga bersama Ketua TP PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran saat meninjau lokasi kebun TOGA PKK di Desa Bukit Liti, Kabupaten Pulang Pisau, Kamis (22/9) - MMC Kalteng
Dinas TPHP Kalteng Lakukan Pendampingan Kebun TOGA PKK di Kabupaten Pulang Pisau
PULANG PISAU - Lahan pekarangan dan Tanaman obat keluarga (TOGA) sangat berperan dalam pemberdayaan kesejahteraan keluarga. TOGA adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat.
TOGA pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Budidaya TOGA dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual.
Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga
Melihat dari banyaknya manfaat dari TOGA, maka Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng melakukan pendampingan program pemberdayaan PKK berupa upaya optimalisasi lahan pekarangan warga.
Dengan teknik budidaya yang baik mulai dari persiapan tanam, penentuan jenis tanaman, pengaturan jarak tanam, pemupukan, pengairan serta pemeliharaan tanaman.
Pemanfaatan lahan pekarangan untuk TOGA merupakan peran masyarakat dalam menerapkan penggunaan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang pembangunan di bidang kesehatan yaitu dengan memanfaatkan obat-obatan yang dihasilkan dari TOGA tersebut di Desa Bukit Liti, Kabupaten Pulang Pisau, Kamis (22/9).
Kepala Dinas TPHP Kalteng, Sunarti menjelaskan bahwa dalam pendampingan kebun TOGA PKK ini, Dinas TPHP Prov Kalteng telah memberikan bantuan sebanyak 16 jenis aneka tanaman obat dan bibit cabe rawit hibrida ORI 212 sebanyak 500 polibag bibit.
Capaian produksi cabe rawit ini berkisar antara 1 – 1,5 kg per batang. Pemanfaatan pekarangan rumah di desa-desa biasanya dilakukan dengan tanaman tahunan dan tanaman musiman, contohnya cabe rawit.
Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat berfungsi sebagai obat sekaligus memiliki prospek pengembangan usaha agribisnis bagi masyarakat.
“Kami berharap warga desa dapat memanfaatkan tanaman TOGA ini dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri PPPA RI menyampaikan apresiasi atas peran Perangkat Daerah yang telah mendukung Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak Bebas Stunting melalui pemberdayaan perempuan dalam mengelola Kebun TOGA PKK dan menumbuhkan kesadaran masyarakat desa agar mulai melakukan penanaman di lahan pekarangan rumah masing-masing.
“Upaya pemberdayaan ini sangat membantu dan tepat sasaran bagi perempuan dan PKK," ungkap I Gusti Ayu Bintang Puspayoga.
Turut hadir Ketua Tim Penggerak PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran dan Ketua DWP Kalteng Anita Nuryakin.PP1 - MMC Kalteng
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas