Babi Mati Terserang Virus Harus Dikubur

Kepala UPTD Puskeswan Kota Palangka Raya - drh Eko Hari Yuwono - Ist

Babi Mati Terserang Virus Harus Dikubur

PALANGKA RAYA - Kepala UPTD Puskeswan Kota Palangka Raya, drh Eko Hari Yuwono mengatakan, babi yang mati mendadak akibat terserang virus demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF) harus dikubur.

"Harus dikubur tidak boleh dibuang sembarangan supaya tidak menularkan ke peternakan babi lainnya," katanya kepada awak media, Jumat malam 15 Oktober 2021.

Hal itu disampaikan Eko menyikapi kejadian viral ada babi mati yang dibuang ke bak sampah hingga ke sungai di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Virus ini telah menyerang babi ternak di Kalteng sejak september hingga Oktober ini. Babi ternak yang terpapar ada di Kabupaten Katingan, Murung Raya, Gunung Mas, Pulang Pisau dan Palangka Raya.

SF adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar.

Meski begitu ASF tidak berbahaya bagi manusia dan bukan masalah kesehatan masyarakat. ASF bukan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis), jadi produk babi dipastikan tetap aman untuk konsumsi.PR1

SERTIFIKAT
Smsi

Widget