Proyek Toilet SMAN 1 Kurun Telan Dana  Rp587.780.000

Kepsek SMAN 1 Kurun, Batuah Sanggah

Proyek Toilet SMAN 1 Kurun Telan Dana Rp587.780.000

KUALA KURUN - SMAN 1 Kurun, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), tahun 2020 ini mendapat tiga paket proyek dari Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng.

Tiga paket proyek itu, terdiri dari satu paket pembangunan dua ruang kelas baru (RKB) beserta perabotan nilai Rp 519.201.300, dan dua paket proyek Toilet senilai Rp587.780.000. Dua paket proyek toilet ini, rinciannya satu paket proyek rehab dua toilet siswa/guru untuk laki-laki dan wanita beserta sanitasi Rp 195.956.000, serta pembangunan dua paket toilet siswa dan guru beserta sanitasi Rp391.824.000.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Kurun Batuah Sanggah mengungkapkan, tiga kegiatan pembangunan proyek fisik di SMAN 1 Kurun sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Proyek dikerjakan pihak sekolah melalui Panitia Pembangunan Sekolah (P2S). Semua dana dan lainnya dikelola oleh P2S. "Kepala sekolah hanya sebagai penanggungjawab kegiatan, sesuai MoU yang sudah ditandatangani. Yang mengerjakannya adalah Panitia Pembangunan Sekolah secara swakelola,” kata Batuah, Selasa (8/9/2020).

"Pengerjaan tiga kegiatan pembangunan masih  berjalan. Dilakukan secara terbuka dan transparan. Setiap kegiatan pembangunan dipasang papan proyek dan bisa diakses semua pihak,” tambah Batuah.

Lanjut mantan Kepsek SMAN 1 Sepang itu, jika dipersentasekan, untuk pengerjaan dua RKB sudah 30 persen, rehabilitasi dua toilet juga sudah 30 persen, serta pembangunan dua paket toilet siswa dan guru sudah 15 persen.

Dua RKB, progressnya saat ini sudah pemasangan batako, kusen, pintu, dan jendela. Lalu pembangunan dua paket toilet siswa dan guru sudah sampai ke pengecoran atas, serta rehab dua toilet sudah dilakukan plester, cor lantai, atap, pemasangan listrik, selanjutnya akan dipasang keramik.

Seluruh pembangunan yang dilakukan dipastikan selesai tepat waktu. Para pekerja terus bekerja sesuai petunjuk yang diberikan.

”Masing-masing kegiatan memiliki pekerja yang berbeda. Ada pekerja yang membangun dua RKB, ada yang rehabilitasi dua toilet, dan ada yang membangun dua paket toilet. Ketiganya jalan terus,” ujar Batuah.

Terkait progres pelaksanaan pembangunan, pihak sekolah sudah diperiksa selama empat hari oleh Inspektorat Provinsi Kalteng. Hasilnya, semua berjalan lancar untuk kegiatan pembangunan yang menggunakan DAK.

Tidak hanya diperiksa terkait penggunaan DAK, tetapi juga termasuk Biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Semua berjalan baik dan tidak ada ditemukan hal-hal yang mengarah pada unsur Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN),” tegas Batuah menutup.  GM1

SERTIFIKAT
Smsi

Widget