KUALA KURUN - Sebagai upaya dalam pelaksanaan konvergensi pencegahan dan penanggulangan stunting tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggelar kegiatan review kinerja tahunan aksi integrasi stunting di aula Bappedalitbang setempat, Kamis (23/12/2021).

"Kesehatan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap orang. Kesehatan seringkali menjadi dampak dari berbagai permasalahan yang dialami di lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya, kesehatan itu merupakan modal awal bagi perkembangan potensi individu dalam hidup," ujar Sekda Gumas Yansiterson.

Menurutnya, stunting menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia, khususnya di Kabupaten Gumas. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi stunting di Gumas berada di angka 38,21%, Survey status gizi balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 sebesar 32,83 %. 

Selanjutnya elektronik Pencatatan dan Pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) pada tahun 2020 di Kabupaten Gumas di posisi 22,87 %, dan pada tahun 2021 berada di angka 20,16 %. Dari data capaian prevalensi Stunting di Kabupaten Gumas menunjukkan hasil penurunan dengan kisaran 2,71 %.

Diakui dia, Kabupaten Gumas telah menyelesaikan aksi integrasi dalam pencegahan dan penanganan kasus stunting. Hal ini perlu adanya penilaian terhadap pelaksanaan aksi tersebut yang di lakukan oleh Pemkab Gumas  terhadap kinerja pelaksanaan program dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting.

"Dalam penilaian ini, kita dapat membandingkan antara rencana dan realisasi capaian, mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat pencapaian target kinerja serta merumuskan tindak lanjut perbaikan agar target kinerja dapat dicapai pada tahun berikutnya," harap Sekda. GM1