ADAT - Iring - iringan panitia dan mantir adat saat berkeliling melakukan Tampung Tawar di Desa Hurung Tabengan, Kabupaten Kapuas, Rabu (12/6) - Nasution
Pemkab Kapuas Dukung Pelaksanaan Ritual Mamapas Lewu Desa Hurung Tabengan
KUALA KAPUAS - Pemerintah Kabupaten Kapuas senantiasa memberi perhatian pada hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan dan pelestarian budaya, adat Istiadat dan unsur kearipan lokal lainnya.
Salah satu wujud keperdulian Pemerintah Kabupaten Kapuas tersebut terlihat ketika memberi dukungan atas terlaksananya Upacara Ritual Adat Mamapas Lewu atau Mampakanan Sahur Lewu oleh masyarakat Desa Hurung Tabengan, Rabu (12/6).
Dukungan itu berupa bantuan biaya untuk pelaksanaan seluruh rangkaian acara dalam Ritual Mamapas Lewu melalui dana hibah sebesar 50 Juta Rupiah.
Ritual Adat Mamapas Lewu merupakan salah satu ritual adat yang sering dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pada leluhur sekaligus ungkapan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar warga masyarakat senantiasa sehat, aman, sejahtera dan terhindar dari berbagai malapetaka dan gangguan dari roh-roh jahat yang ada disekitar desa.
Demikian antara lain yang disampaikan Damang Kecamatan Kapuas Hulu, Budiman saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
"Dengan acara ini kita berharap agar masyarakat Kapuas Hulu pada umumnya dan warga Desa Hurung Tabengan khususnya senantiasa mendapat perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa melalui Roh-roh leluhur. Kiranya ini juga bisa dicontoh desa-desa lain yang ada di wilayah Kapuas Hulu." Terang Budiman.
Sebelumnya, Kehadiran Damang Kapuas Hulu, Budiman disambut dengan acara penyambutan Tetek Pantan yang dipandu Mantir Adat setempat didampingi Kepala Desa Hurung Tabengan, Miloe beserta jajaran aparatur desa dan pelaku serta tokoh adat setempat.
Meski sangat disayangkan tidak satupun dari unsur Tripika yang hadir namun acara ritual tetap berlangsung dengan hikmat.
Kepala Desa Hurung Tabengan, Miloe menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Kapuas yang telah membantu melalui dana hibah sehingga Ritual Adat Mamapas dapat terlaksana.
"Ini merupakan wujud penghormatan kepada leluhur yang telah mewariskan adat istiadat termasuk Ritual Mamapas Lewu sehingga kita berkewajiban untuk menjaga, memelihara serta melestarikannya. Karenanya, kita berharap ini bisa mengedukasi generasi muda khususnya yang ada di Desa Hurung Tabengan agar tidak melupakan dan meninggalkan adat budaya warisan leluhur." Kata Miloe.
Pemotongan sejumlah hewan yang dikorbankan dalam acara ini sebagai syarat pelaksanaan Ritual Mamapas Lewu dilaksanakan di sekitar Patahu yang terdapat di sebelah hilir Desa Hurung Tabengan.
Panitia mendatangkan secara khusus tokoh muslim untuk melakukan penyembelihan sapi.
Sampai berita ini diturunkan, rangkaian Ritual Mamapas Lewu itu masih berlangsung dan baru saja dilakukan arak - arakan mengelilingi desa sembari melakukan Tampung Tawar yang dipandu Damang dan Pisur didampingi Mantir setempat dan diikuti kades dan jajarannya serta tokoh masyarakat setempat.KPS1 - Nas
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas