Kepala Disbudpar Gunung Mas, Eigh Manto.
Pemkab Gumas Akan Optimalkan Air Terjun Batu Mahasur sebagai Ikon Wisata Daerah
KUALA KURUN - Wisata alam air terjun Batu Mahasur di Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, akan dijadikan spot utama dan ikon wisata alam kabupaten setempat. Pengelolaan dan pengembangan fasilitas nantinya diharapkan dengan rencana induk yang sudah dirancang dan disusun pada akhir tahun 2020.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunung Mas, Eigh Manto mengatakan, ini merupakan langkah awal untuk diimplementasikan, sekalipun dalam waktu yang cukup lama.
"Objek wisata air terjun Batu Mahasur berada di lokasi yang strategis, tepat di pusat Kota Kuala Kurun, sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung," kata Eigh Manto, Rabu (27/1/2021). Objek wisata tersebut, lanjut dia, menjadi andalan dan ikon utama. Banyak wisatawan yang menjadikan tempat ini sebagai tujuan wisata favorit, baik lokal maupun dari luar.
"Tempat obyek wisata alam itu sendiri kita lebih fokus, karena air terjun Batu Mahasur adalah spot yang kita anggap representatif, jarak tempuhnya yang dekat dan berada di Ibu Kota Kabupaten Gunung Mas," terang Eigh Manto.
Langkah-langkah persiapan mengenai pentingnya susunan Rencana Induk (Masterplan) kawasan wisata air terjun Batu Mahasur bertujuan untuk mengidentifikasi potensi wisata. Isu strategis pengembangan pariwisata, analisis pengembangan daya tarik wisata dan rekomendasi perencanaan kawasan wisata guna meningkatkan kualitasnya dengan memperhatikan aspek pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Untuk kedepannya air terjun Batu Mahasur itu juga bisa dijadikan objek wisata yang sangat unik, yang artinya tempat wisata alam yang berada di daerah perbukitan, tebing tinggi , hamparan sungai dan letaknya pun tidak jauh dari Ibu Kota Kabupaten Gunung Mas.
Untuk rencana pengembangan fasilitas dan pembangunan rumah atau pondok wisata air terjun Batu Mahasur, nantinya sesuai dengan konsep Masterplan yang sudah dibuat dan disusun. "Maka dari itu rumah pondok itu kami konsepkan untuk wisata keluarga sebagai atraksi utama, dimana nantinya akan kita bentuk sesuai dengan desain konsep yang ada," jelasnya.
Eigh Manto menerangkan juga, anggaran pembangunan objek wisata sendiri sangat relatif dan membutuhkan dana yang cukup besar. "Di konsep kami sendiri, kami menginginkan pembangunan pariwisata itu berada di Dinas Budparpora sebagai leading sektor, akan tetapi bukan berarti menjadi tanggung jawab sepenuhnya dan itu dikerjakan secara lintas sektoral," ujarnya.
"Diakhir tahun 2020 kami sudah membentuk Tim dan itu sudah disetujui unsur pimpinan dan sudah diterbitkan SK Tim Terpadu Percepatan Pembangunan Pariwisata di wilayah Kabupaten Gunung Mas," jelas Eigh Manto. GM1
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas