Kapal Tongkang Minyak Sawit Tenggelam di Sungai Mahakam Kaltim
SAMARINDA - Satu Kapal Self Propelled Oil Barge (SPOB) atau kapal tongkang bermuatan minyak kelapa sawit dilaporkan tenggelam di kawasan Jembatan Mahkota II, Kelurahan Simpang Paser, Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu pagi (10/4/2021).
Satu orang dikabarkan hilang dan masih dalam tahap pencarian, sedangkan tujuh orang lainnya yang merupakan awak kapal dinyatakan selamat.
Kasat Polairud, Polresta Samarinda AKP Iwan Pamuji mengatakan, kapal yang tenggelam adalah SPOB Mulya Mandiri O7 dan berdasarkan keterangan awak kapal menyebutkan bermuatan 5 ton minyak sawit.
Saat ini pihaknya masih melakukan pencarian terhadap satu orang juru mudi bernama Jufri (30), warga jalan Masjid kelurahan Rawa Makmur yang dikabarkan hilang.
"Petugas masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian untuk mencari korban hilang, dan kami juga masih memastikan sejauh mana pencemaran sungai akibat tumpahan minyak sawit dari kapal tersebut," kata Iwan.
Menurut keterangan saksi kejadian yang disampaikan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan pada pukul 11.40 Wita, musibah tersebut menimpa Kapal Mulia Mandiri dengan penumpang dan awak berjumlah delapan orang.
“Kapal mengalami oleng dikarenakan arus yang membuat kapal tidak seimbang, kapal tidak bermuatan dan hendak sandar ke Teluk Cinta,” kata Kasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Siaga Octavianto, dalam keterangan tertulisnya di terima di Samarinda, Sabtu siang.
Ia menjelaskan berdasarkan keterangan saksi, tujuh awak kapal sempat menyelamatkan diri dengan berenang ke darat yang berjarak sekitar 50 meter.
Namun satu orang tidak sempat sampai ke darat atas nama Jufri (30), korban yang beralamat di Palaran tenggelam di Perairan Sungai Mahakam.
“Saat ini dilakukan pencarian oleh pihak terkait, dengan hasil sementara masih nihil,” kata Octavianto.
Tujuh penumpang yang selamat masing-masing Anto, Rizal, Aswan, Untung, Mukhtar, Tommy, dan Rusli.
Sementara itu, Ketua TRC Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto mendapatkan informasi tenggelamnya kapal tersebut pada pukul 06.00 Wita.
"Kami juga belum mendapatkan konfirmasi dari pemilik kapal," ucap joko.
Kondisi air sungai saat ini tampak berminyak. Diduga itu berasal crude palm oil (CPO) atau minyak sawit yang tumpah dari kapal tersebut.
Air berminyak itu menyebar ke kawasan Palaran, tepatnya di belakang Pasar Palaran hingga ke pelabuhan peti kemas, Palaran.
"Relawan memantau di sekitar tumpahan minyak sawit tersebut. Diduga berasal dari kapal yang tenggelam itu," kata Joko. (Antara)
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas