Kalteng Perlu Tambah Jembatan Timbang Untuk Brantas Truk ODOL

Wadirlantas Polda Kalteng - AKBP I Gede Putu Dedy Ujiana

Kalteng Perlu Tambah Jembatan Timbang Untuk Brantas Truk ODOL

PALANGKA RAYA - Fungsi jembatan timbang untuk memberantas pelanggaran truk Over Dimension dan Over Loading (ODOL) begitu penting untuk meminimalisir kerusakan jalan dan fatalitas kecelakaan di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Hal itu diutarakan oleh Wadirlantas Polda Kalteng AKBP I Gede Putu Dedy Ujiana. Menurut dia, perlu tindakan serius berupa pembangunan jembatan timbang di pintu masuk Kalteng untuk menyaring hilir mudik angkutan ODOL.

"Kita telah merekomendasikan ke pihak terkait. Idealnya ya dibangun di pintu masuk Kalteng. Adanya jembatan timbang ini tentunya untuk menjaga akses jalan di Kalteng dari kerusakan akibat angkutan ODOL," ungkap AKBP Putu Dedy, Minggu (25/09).

Penambahan titik jembatan timbang tersebut dinilai dapat menekan pelanggaran angkutan ODOL yang berpotensi merusak jalan yang dilaluinya.

"Pengukuran dimensi dan muatan kendaraan dapat diukur dengan alat ukur khusus (jembatan timbanh) untuk menentukan apakah ODOL atau tidak berdasarkan KIR sesuai Undang-Undang yang berlaku," kata mantan Kapolres Sukamara tersebut.

Alumni Akpol 1999 ini menegaskan, Kepolisian juga telah melakukan berbagai bentuk upaya untuk melakukan penindakan terhadap kendaraan yang kelebihan muatan. Selain kepolisian dibidang lalu lintas, ranah tersebut merupakan tugas dari pihak Perhubungan.

"Seperti jembatan timbang di Kapuas dan Pasar Panas (Bartim). Sementara peraturan yang terbaru semua proses yang mengenai jembatan timbang dikelola oleh Kemenhub namun Dishub setempat juga melakukan pengawasan," ujarnya.

Pemicu ODOL sendiri dikarenakan pemilik armada yang tak mau rugi soal nilai barang dalam sekali angkut. Terlebih nilai jual barang di Kalteng cukup tinggi dan masih bergantung dari daerah lain.

"Pemilik armada wajib tau apabila kendaraan mengangkut barang ekonomis harus memperhitungkan daya angkut dan volume untuk dikonfersikan ke per kilogram dan kilometernya," urainya.

Putu Dedy berharap, pihak terkait tetap mengoprasionalkan jembatan timbang yang ada karena dirasa cukup vital sehingga alat tersebut dapat melakukan pengawasan keluar masuknya angkutan.

"Bahkan saya sempat menyumbang masukan kemarin di DPR untuk tiap PT yang berkaitan dengan kebun, tambang, kehutanan, kami atensikan untuk membangun jembatan timbang sendiri," tandasnya.PR1 - Istimewa

Danramil Kurun
Razak Golkar
Fairid
Heru
Dishut
PUPR
inspektorat
iconk
jujur
Sekwan
PJ
barut
rumkit
pulpis
SERTIFIKAT
tukang
efek

Widget