Padi sawah di lokasi food estate di Pulang Pisau sudah menguning dan siap dipanen.
BPS Sebut Produktivitas Padi Food Estate di Pulpis Meningkat Signifikan
PULANG PISAU - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pulang Pisau Oo Suharto mengungkapkan, berdasarkan hasil survei dari metode Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan BPS setempat tahun 2021, angka produktivitas dan produksi padi di kawasan food estate secara persentase mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun sebelumnya.
Dikatakan Oo Suharto kepada awak media, kenaikan tersebut dihitung dari segi statistik metode KSA dengan melakukan sebanyak 76 segmen amatan. Setiap satu segmennya, BPS Pulang Pisau melakukan pengamatan lahan dengan pengambilan sampel seluas 300 dikali 300 untuk sembilan hektare lahan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pulang Pisau. Sebagian besar sample diambil di Kecamatan Pandih Batu dan Kecamatan Maliku.
Oo Suharto menjelaskan, tahun 2021 produktivitas padi dari hasil panen mengalami peningkatan mencapai 2,96 ton per hektar dalam satu tahunnya, naik dibanding tahun sebelumnya di tahun 2020 yang produktivitasnya hanya sebesar 2,74 ton per hektar. Angka tersebut adalah angka rata-rata dari hasil keseluruhan area yang amati oleh BPS.
Sementara untuk hasil produksi padi di tahun 2021 di lokasi food estate yang masuk dalam program ketahanan pangan nasional mengalami kenaikan sebesar 12 ribu ton, dimana rata-rata produktivitas padi diatas tiga ton per hektare dari hasil panen secara keseluruhan.
Dirinya menjelaskan, bahwa pada tahun 2021 di lokasi food estate di Kabupaten Pulang Pisau mengalami banyak gangguan. Seperti bencana banjir dan serangan hama, itulah salah satu penyebab produktivitas dan produksi belum mencapai angka yang maksimal.
Oo Suharto menjelaskan, untuk menghitung luasan lahan menggunakan pengamatan metode KSA ini dilakukan BPS setiap bulannya. Setiap lima bulan terakhir, BPS melakukan pengamatan langsung di lapangan agar bisa mendapatkan hasil sampel. Pengamatan juga dilakukannya dengan disertai foto di area lahan pertanian.
Pengamatan ini, papar dia, untuk mengetahui kondisi lahan pertanian dan juga tanaman didalamnya. Nantinya bisa diketahui, apakah dititik tersebut sedang kosong tidak ada tanaman atau ada tanaman. Untuk proses foto area lahan tersebut disesuaikan dengan titik koordinat melalui satelit yang sudah dikirim oleh BPS pusat.
Berdasarkan titik koordinat yang sudah ditentukan itu, lanjutnya, petugas bisa langsung melakukan metode KSA di lokasi tersebut, kemudian menjadi laporan berdasarkan data kondisi yang ada di lapangan. Menurut Oo Suharto, pengamatan KSA ini bisa diketahui dimana lahan panen di bulan April mendatang dan panen di bulan selanjutnya. Selain itu, jika ada gangguan seperti serangan hama dan banjir dapat ikut terekam.
Oo Suharto mengungkapkan, walaupun ancaman hama dan cuaca sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan hasil produksi pertanian, namun para petani masih bisa bertahan. Dirinya juga berharap meski masih dalam pandemi COVID-19, pada tahun 2022 ini produktivitas dan hasil produksi bisa semakin baik dari sebelumnya. Secara statistik, perekonomian di Kabupaten Pulang Pisau sudah mengalami peningkatan dan terlihat baik dengan masuknya program food estate. PP1
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas