Ahli Jelaskan Pemicu Depresi pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua

Ilustrasi Anak Depresi - Net

Ahli Jelaskan Pemicu Depresi pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua

 

JAKARTA - Seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami depresi.

Karena itu, orangtua perlu penyebab depresi pada anak.

Anak-anak cenderung sulit menyampaikan perasaannya, sehingga orangtua mungkin tidak menyadari bahwa buah hatinya mengalami depresi.

Namun, sebenarnya depresi pada anak bisa diketahui dengan mengamati perubahan perilakunya.

Dilansir dari WebMD pada Minggu (5/3), berikut perilaku anak yang bisa menjadi tanda-tanda depresi: Mudah marah Menangis tanpa sebab Perasaan sedih dan putus asa yang tak berkesudahan Sulit tidur atau tidur berlebihan Kelelahan kronis Pikiran atau konsentrasi terganggu Susah bergaul, cenderung menutup diri dari lingkungan.

Selain mengenali gejala depresi, orangtua mungkin perlu mencari tahu pemicunya.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab anak depresi menurut ahli.

Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.

Penyebab depresi pada anak menurut ahli Psikolog dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agus Salim mengatakan, penyebab depresi yaitu stres berkepanjangan pada anak.

Stres berkepanjangan terjadi karena si kecil tidak memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mengatasi masalahnya sendiri.

Stres bisa diderita anak akibat tekanan, seperti perundungan atau tidak mendapatkan kenyamanan dalam menjalani hidup.

"Kalau tidak ada teman atau lingkungan yang bisa membantu dia untuk melakukan sesuatu terhadap masalah dan dia juga tidak bisa menyelesaikan masalah itu, dia bisa saja menjadi stres yang berkepanjangan, bisa depresi," kata Rose, dikutip dari Antara pada Minggu (5/3/).

Lebih lanjut, Rose menyarankan jika orangtua atau guru melihat perubahan perilaku pada anak-anak, segeralah menanyakan apa yang terjadi dan berupaya memvalidasi perasaan si kecil.

"Melalui perilakunya yang berbeda, kita mulai bisa kemudian menanyakan hal itu. Kadang-kadang anak sudah menceritakan, tapi kemudian kita mengatakan 'tidak usah dipikirkan' atau 'tidak usah didengar'. Masalahnya, tidak semudah itu bagi seorang anak," imbuh Rose.

Selain depresi berkepanjangan seperti yang dibahas di atas, ada pula faktor risiko lain yang memicu anak mengalami depresi, antara lain: Genetik atau riwayat keluarga Gangguan metabolik Peristiwa traumatis Lingkungan Tumbuh di daerah konflik Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.

Setelah mengetahui tanda-tanda dan penyebab depresi pada anak, orangtua yang mencurigai si kecil mengalami kondisi tersebut sebaiknya segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Ahli jiwa biasanya akan melakukan evaluasi kesehatan mental melalui sesi wawancara bersama anak, orangtua, pengasuh, atau keluarga dekat lainnya.BI1 - Net

SERTIFIKAT
Smsi

Widget