3 Wartawan Gumas Ikut Pelatihan Jurnalistik Pra UKW 

Tiga orang wartawan PWI Gumas, yakni Nopriaman (atas), Gimi Chandra dan Popy Oktovery saat mengikuti pelatihan jurnalistik pra UKW yang dilaksanakan Dewan Pers secara virtual.

3 Wartawan Gumas Ikut Pelatihan Jurnalistik Pra UKW 

KUALA KURUN - Tiga orang wartawan yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mengikuti pelatihan jurnalistik pra Uji Kompetensi Wartawan (UKW), yang dilaksanakan  Dewan Pers secara virtual. Ketiganya yakni Popy Oktovery yang mengikuti UKW Madya, Nopriaman dan Gimi Chandra Malelo yang mengikuti UKW Muda.  

Popy yang juga Ketua PWI Gumas mengatakan, kegiatan sebagai salah satu persiapan dalam mengikuti UKW 16-18 Maret 2020. Pelatihan untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan jurnalistik bagi para wartawan yang akan mengikuti UKW, sehingga dapat dimanfaatkan dalam pekerjaan sehari-hari sebagai jurnalis. 

“Materi pelatihan yang berlangsung satu hari yakni filosofi jurnalistik, kode etik jurnalistik dan hukum pers, serta teknik wawancara dan penulisan berita, mulai dari perencanaan liputan, teknik wawancara, evaluasi liputan, sampai pada bagaimana membangun jaringan," ujar Popy, Jumat (5/3/2021) usai kegiatan. 

”Pelatihan membahas  berbagai teori jurnalistik dan kisi-kisi agar bisa lulus dalam UKW. Sebelum mengikuti UKW, para wartawan yang tergabung dalam PWI Kabupaten Gumas memang dilatih secara khusus, agar bisa menjawab semua pertanyaan penguji saat UKW nanti,” tuturnya. 

Ia menyatakan pelatihan pra UKW bertujuan meningkatkan kompetensi wartawan yang menjadi anggota PWI Kabupaten Gumas, meningkatkan ketaatan wartawan pada kode etik jurnalistik, demi citra, kredibilitas, dan integritas. 

Pelatihan jurnalistik juga untuk mewujudkan visi PWI Kabupaten Gumas, yaitu bersama PWI, wartawan profesional, bermartabat dan beretika. “Kisi-kisi agar bisa lulus dalam UKW juga disampaikan secara detail pada para peserta pelatihan pra UKW. Di samping itu, juga membahas materi-materi jurnalistik yang biasa diujikan dalam UKW. Diharapkan dengan pelatihan pra UKW ini, akan menjadikan para peserta siap untuk mengikuti UKW dengan baik dan lulus,” pungkas Popy.  

Sementara Nopriaman dan Chandra Malelo mengapresiasi pelatihan jurnalistik pra UK yang dilaksanakan oleh Dewan Pers. Keduanya menilai kegiatan sangat baik dalam meningkatkan SDM wartawan. “Wartawan itu harus selalu haus akan ilmu pengetuan dan teknologi. Wartawan tidak boleh “apa adanya”. Wartawan harus terus meningkatkan kualitas diri dengan memperkaya terus wacana tentang jurnalistik. Wartawan harus memahami dan menaati kode etik profesi wartawan, Undang-undang pers nomor 40 tahun 1999 dan regulasi lainnya,” tutur keduanya. GM1

 

 

 

 

SERTIFIKAT
Smsi

Widget