MANUNGGAL - Tampak kegiatan TMMD yang dilaksanakan di Pontianak, Rabu (13/10) - Pendam XII / Tpr
TMMD Memantik Semangat Membangun Kemandirian
PONTIANAK - Jalur sungai Kapuas selama ini menjadi satu-satunya akses masyarakat Desa Ampar Bedang, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, baik untuk ke kebun maupun mengantar anak ke sekolah.
Perahu atau sampan menjadi sarana transportasi yang cukup diandalkan. Lalu lalang kendaraan air menjadi pemandangan keseharian. Hal ini karena tidak adanya akses jalan darat selama ini. Meskipun hanya berjarak 20 KM dari Ibukota Kabupaten tapi Desa Ampar Bedang masih terisolir.
Sebagai alternatif, apabila masyarakat ingin cepat sampai ke pusat Kota Sintang, masyarakat harus menggunakan speedboat dari Desa Simba Raya. Kemudian baru bisa menggunakan jalan darat. Pembangunan yang belum merata di desa-desa selama ini tentunya sangat menyulitkan masyarakat.
Jainudin petani, salah satu warga Desa Ampar Bedang, yang sedang melaksanakan gotong royong bersama Satgas mengaku senang dengan dibukanya akses jalan darat oleh Kodam XII/Tpr melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-112.
"Adanya jalan ini, sangat meringankan beban masyarakat. Selama ini kami kesulitan sekali terutama masalah akses pendidikan, setiap hari anak-anak ke sekolah harus menggunakan perahu," akunya, Selasa (13/10/21).
Dirinya bersama orang tua lainnya di Ampar Bedang selalu khawatir setiap mengantarkan anak-anak mereka ke sekolah untuk menuntut ilmu. Tak semua anak bisa berenang, sehingga bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan.
"Kami, orang tua selalu khawatir karena anak-anak masih kecil, tidak semua bisa berenang. Untung kalau bisa berenang, kalau yang tidak bisa berenang, kita sangat was-was sekali karena lumayan jauh jaraknya," ungkapnya.
Namun kini, dia sangat senang karena jalan darat sudah dibuka melalui program TMMD. Dengan adanya jalan, masyarakat jadi mudah beraktivitas. Saking antusias, dirinya bersama masyarakat Ampar Bedang selama ini ikut langsung bergotong royong membantu Satgas dalam setiap kegiatan TMMD.
"Dengan gotong-royong kami juga mendapat masukan-masukan dari Bapak TNI. Sehingga sangat menambah ilmu dan wawasan masyarakat untuk bisa membangun Desa ini," ujarnya.
Ungkapan bahagia juga dirasakan oleh Junjung Tuah, Lurah Desa Kampuri yang wilayahnya juga menjadi salah satu sasaran program TMMD oleh Kodam XII/Tpr.
"Selain memudahkan aktivitas warga, dengan adanya pembukaan jalan melalui TMMD, akan mempermudah masyarakat untuk mengolah lahannya. Karena selama ini masyarakat membiarkan lahannya kosong, sebab tidak ada akses jalan," kata Junjung Tuah.
Sementara itu, Abdul Jalil,salah satu warga Desa Riam Bunut, Kecamatan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang, mengaku senang dengan adanya TMMD. Ia mengaku memperoleh banyak hal dari TMMD. Salah satunya, semangat gotong royong.
"Semangat kerja keras yang tak mengenal lelah dan ikhlas dari para personel Satgas dalam mengerjakan sasaran pembangunan TMMD sangat memotivasi kami untuk ikut serta dalam setiap kegiatan. Semangat ini akan kami teruskan untuk membangun daerah kami," ujar petani karet ini.
Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Hendra Purwanasari, S.Sos., mengatakan, TMMD ke-112 dilaksanakan di tiga wilayah diantaranya di Desa Ampar Bedang, Desa Kampuri dan di Desa Riam Bunut. Melalui TMMD, Kodam tidak hanya membantu Pemda dalam membangun infrastruktur saja. Melalui TMMD, Kodam ingin menanamkan kembali semangat kegotongroyongan yang selama ini sudah mulai memudar.
"Gotong royong adalah warisan luhur nenek moyang bangsa Indonesia. Gotong royong adalah semangat bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan," kata mantan Dandim 0705/Magelang.
Saat ini, kata Kapendam, seiring derasnya pengaruh global yang masuk dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, nilai-nilai kegotongroyongan sedikit demi sedikit mulai terkikis dalam kehidupan masyarakat.
"Melalui TMMD, kita ingin memantik semangat kegotongroyongan dalam masyarakat. Salah satunya dengan melibatkan langsung masyarakat dalam setiap kegiatan TMMD baik pembangunan fisik dan non fisik," kata Kapendam.
Menurutnya, dengan semangat gotong royong tersebut, dapat menjadi modal bagi masyarakat di desa dalam membangun kemandirian guna menghadapi berbagai persoalan di wilayahnya.
"Tentunya dengan semangat gotong royong, apapun persoalan dan tantangan yang ada di wilayah masyarakat akan mampu mengatasi. Karena dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat tentunya akan menjadi mudah dan ringan," ujar Kapendam mengakhiri.Pendam XII / Tpr
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas