
Ilustrasi Polio - Net
Temuan Kasus di Purwakarta, Waspada Gejala Penyakit Polio
JAKARTA - Kasus polio dilaporkan di Purwakarta, Jawa Barat. Masyarakat diharapkan bisa waspada dengan gejala penyakit polio.
Sebanyak 20 orang menjalani penyelidikan epidemiologi setelah kontak erat dengan pasien polio tipe 2. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan pasien dilaporkan tidak bisa berjalan sejak 2021.
"Ketahuannya karena anaknya demam, dibawa ke rumah sakit, terus puskesmas melihat penyebab dia tidak bisa berjalan itu adalah polionya," kata Siti seperti dilaporkan Antara.
Siti menyebut Indonesia sebenarnya sudah masuk tahap eradikasi polio yang berarti angka kasus harus ditekan sampai nol di semua wilayah.
Polio sendiri merupakan penyakit yang disebabkan virus yang menyerang saraf pada tulang belakang dan batang otak. Pada infeksi paling parah, pasien tidak bisa menggerakkan anggota tubuh tertentu atau lumpuh.
Polio juga bisa mengakibatkan pasien sulit bernapas hingga kematian atau disebut poliomyelitis.
Virus penyebab polio bisa menular lewat tinja dan air yang tercemar. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak mengalami gejala apa pun.
Seperti dilansir dari Mayo Clinic, polio abortif dialami sekitar 5 persen penduduk dunia. Polio tipe ini gejalanya seperti flu dan hilang setelah 2-3 hari.
Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, radang tenggorokan, sakit perut, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah.
Polio yang lebih berat disebut polio non paralitik. Gejalanya bisa berlangsung beberapa hari tanpa memicu kelumpuhan.
Selain mirip flu, gejala penyakit polio satu ini juga berupa nyeri atau kekakuan pada leher, lengan atau kaki nyeri dan kaku, serta sakit kepala hebat.
Kemudian pada fase kedua, pasien bisa mengalami gejala leher dan tulang belakang kaku, refleks menurun dan kelemahan otot.
Kasus polio paralitik tergolong paling serius dan langka. Penyakit dimulai dari polio non paralitik lalu berkembang ke gejala lebih berat. Gejala penyakit polio ini berupa nyeri yang intens, sensitivitas ekstrem pada sentuhan, sensasi menyengat, otot mengencang atau berkedut, serta kelemahan otot yang mengarah pada kelumpuhan.
Sindrom pascapolio merupakan kemunculan tanda atau gejala baru atau perkembangan penyakit polio. Setelah sakit polio, beberapa dekade kemudian pasien bisa mengalami gejala seperti, kelemahan otot atau sendi progresif, kelelahan, massa otot menurun, gangguan pernapasan seperti sleep apnea, dan penurunan toleransi terhadap suhu dingin.
Gejala penyakit polio tidak bisa disamakan untuk semua tipe. Tiap tipe memiliki kekhasan masing-masing.BI1 - Net
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas