KUALA KURUN - Seksi Pelayanan Bapak (SPB) dan Seksi Pelayanan Perempuan (SPPer) jemaat GKE Sion Kuala Kurun menggelar perayaan Paskah gabungan di tahura Lapak Jaru, Kamis (26/5/2022).

Adapun tema yang diusung dalam kegiatan perayaan Paskah gabungan SPB dan SPPer Jemaat GKE Sion Kuala Kurun tahun 2022 adalah ‘Tak Terpisahkan Dari Kasih Allah’.

“Kegiatan perayaan paskah ini merupakan salah satu program kerja dari SPPer tahun 2022,” ucap ketua panitia juga sebagai ketua SPPer Jemaat GKE Sion Kuala Kurun, Hera Maretina Rony Karlos.

Hera menjelaskan, panitia bekerja berdasarkan surat keputusan Majelis Pekerja J|Harian GKE SION nomor 77mph-snui052022 tanggal 18 Mei 2022 dan panitia sudah melaksanakan rapat sebanyak 2 kali tertanggal 11 Mei dan 17 Mei.

Tidak Lupa Hera mewakili panitia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berkontribusi dalam kegiatan perayaan Paskah gabungan SPB dan SPPer Jemaat GKE Sion Kuala Kurun tahun 2022.

“Kami yakin, jika kita berbuat dengan kerelaan dan ketulusan hati untuk kepujian dan kemulian nama Tuhan maka harum dihadapan Tuhan kita Yesus Kristus Amin,” harapnya.

Selaku ketua panitia, Hera juga memohon dibukakan pintu maaf seluas-luasnya jika ada hal-hal yang kurang berkenan selama pelaksanaan kegiatan perayaan Paskah gabungan SPB dan SPPer Jemaat GKE Sion Kuala Kurun tahun 2022.

Sementara itu, ketua Majelis Resort GKE Kuala Kurun, Pdt. Dein G. Narang, S.Th memberikan apresiasi kepada Majelis Jemaat GKE Sion yang telah menginisiasi kegiatan ini.

“Terima kasih kepada kepada pengurus SPPer dan SPB yang telah melakukan tugas pelayanan bagi pertumbuhan iman jemaat dalam mewujudkan jemaat GKE yang misioner, yang berakar, bertumbuh dan berbuah,” ucapnya.

Lebih lanjut disampaikannya, gambaran gereja sebagai tubuh Kristus dan keluarga Allah hendak memperlihatkan bahwa semua orang menjadi sangat penting dalam tugas pengutusannya di dunia ini. Karena itu, semua warga jemaat menjadi sangat berguna bagi pekerjaan Allah.

Dein G. Narang minta SPB tidak merasa berkecil hati jika mungkin lemah dalam persekutuan, karena panggilan SPB telah disepakati dalam Pertemuan Raya Bapak GKE bahwa fokus pelayanan SPB tidak hanya persekutuan.

“Bapak menjadi pengayom bagi yang lain, menopang pelayanan Perempuan, remaja dan pemuda serta anak-anak, misalnya dari segi pendanaan. Serta bapak-bapak bisa fokus untuk menggerakkan ekonomi produktif dalam gereja, seperti kegiatan dalam BUA (Badan Usaha dan Aset GKE),” tandasnya.GM1-Istimewa