Ilustrasi Imlek - Net
Serba-Serbi Tahun Baru Imlek 2023, Sejarah, Tradisi Hingga Hidangan Khas
JAKARTA - Tahun Baru Imlek 2023 tinggal beberapa hari lagi, momen ini tentunya sangat dinanti-nantikan oleh seluruh keluarga keturunan Tionghoa. Perayaan Imlek tahun ini bertepatan dengan tanggal 22 Januari Januari 2023.
Mengutip Suara.com, hari raya Imlek di Indonesia sendiri biasanya akan dirayakan dengan meriah seperti acara kumpul keluarga besar, makan-makan, festival barongsai, kembang api dan lainnya.
Menarik tentu untuk melihat serba-serbi Tahun Baru Imlek 2023 yang bisa dibahas dan menjadi pengetahuan baru. Mulai seputar sejarah Imlek, tujuan perayaan, tradisi, pantangan hingga makanan khasnya.
Sejarah Imlek adalah dimana perayaan tahun baru Imlek sendiri sebenarnya bisa ditarik dari era Cina kuno, dimana Kongzi, atau nabi Khongcu, menyatakan bahwa pemerintahan yang baik adalah pemerintah yang menggunakan kalender dinasti Xia. Hal ini dikarenakan kalender tersebut paling tepat digunakan sebagai pedoman bercocok tanam.
Kalender ini kemudian kembali digunakan, setelah beberapa kali perubahan model penanggalan, pada masa dinasti Han, yakni 202 SM - 221 M saat era kepemimpinan Kaisar Han Wi Di. Sebagai penghormatan atas jasa Kongzi, kalender ditetapkan mulai sejak tahun 551 SM.
Kemudian tradisi di Indonesia seiring berjalannya waktu, ketika Imlek tak hanya dirayakan di daerah kekaisaran Cina saja, tentu budaya dan tradisi perayaannya juga akan berkembang.
Di Indonesia, sedikitnya ada tiga tradisi yang dilakukan ketika menyambut tahun baru Imlek. Pertama adalah menempelkan kertas berwarna merah, sebagai simbol tolak bala.
Kemudian angpao, yakni simbol dari lafal Hokkian yang menjadi simbol uang yang dibungkus amplop merah. Dan ketiga, membakar petasan sebagai simbol doa kebahagiaan untuk keluarga masing-masing.
Yang tak kalah seru sebenarnya adalah pertunjukan barongsai yang sering dilaksanakan di berbagai lokasi guna menyambut tahun baru Imlek ini, dan beberapa festival lain yang ada di berbagai daerah.
Tujuan Perayaan Tahun Baru Imlek adalah Jika melihat dari tujuan pelaksanaan perayaan tahun baru Imlek sendiri, cukup banyak sumber yang menyebutkan bahwa perayaan ini ditujukan untuk mengenang para leluhur dan menguatkan iman di dalam doa bersama, agar kemakmuran di tahun yang baru bisa dirasakan.
Meski demikian, perayaan yang dilaksanakan di setiap daerah memiliki tujuan spesifik yang berbeda-beda. Ada yang bertujuan untuk menggambarkan keakraban, kebahagiaan, kekayaan, keberuntungan, hingga tradisi pembersihan.
Beberapa larangan juga ternyata harus dicermati dan tidak dilakukan, agar perayaan Imlek bisa berjalan lancar. Beberapa larangannya antara lain:
1. Memakan bubur di hari pertama Imlek.
2. Tidak boleh menagih atau meminjam uang.
3. Menyebutkan kata-kata negatif.
4. Minum obat.
5. Memberi salam saat seseorang berada di tempat tidur.
6. Menyapu kotoran ke luar rumah.
Pada saat perayaan Imlek, terdapat cukup banyak hidangan khas yang wajib Anda coba. Diantaranya:
1. siu mie.
2. telur rebus dalam teh.
3. babi panggang.
4. ikan dan olahannya.
5. ayam dan bebek utuh.
6. yu sheng.
7. sup delapan jenis.
8. jiaozi.
9. lumpia.
10. kue lapis legit.
11. kue keranjang.
12. kue mangkok.
13. manisan imlek dalam wadah segi delapan.
14. tang yuan atau ronde.
15. jeruk mandarin.
Inilah sejarah serta hal unik didalam setiap perayaan Imlek.BI1 - Net
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas