Pidato Paus Fransiskus di Irak, Hentikan Kekerasan dan Ekstremisme

Paus Fransiskus saat tiba di Irak.

Pidato Paus Fransiskus di Irak, Hentikan Kekerasan dan Ekstremisme

BAGHDAD - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus menyerukan diakhirinya kekerasan dan ekstremisme. Hal itu diungkapkan Paus selama kunjungan pertamanya ke Irak pada Jumat (5/3/2021).

Paus yang berusia  84 tahun itu melakukan perjalanan yang telah lama ditunggu untuk menghibur salah satu komunitas Kristen tertua di dunia, sekaligus memperdalam dialognya dengan umat Muslim.

"Semoga tindakan kekerasan dan ekstremisme, faksi, dan intoleransi diakhirinya," kata Paus Fransiskus dalam pidato di istana presiden di Baghdad, Irak, seperti dikutip dari Aljazeera, Sabtu (6/3/2021).

Paus mendarat pada sore hari di Bandara Internasional Baghdad. Dia disambut oleh Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhemi, serta kelompok-kelompok yang menampilkan musik dan tarian cerita rakyat Irak.

Dia kemudian bertemu dengan Presiden Irak, Barham Salih yang telah menyampaikan undangan resmi kepada Paus pada 2019 serta tokoh pemerintah dan agama lainnya.

Di istana kepresidenan, Paus memberikan pidato mengharukan, menekankan akar yang dalam dari Kekristenan di Irak.

“Kehadiran orang-orang Kristen di negeri ini, dan kontribusi mereka bagi kehidupan bangsa, merupakan warisan kaya yang ingin terus mereka tempatkan untuk melayani semua,” katanya.

Dia juga mendesak para pejabat Irak untuk memerangi korupsi, penyalahgunaan kekuasaan dan pengabaian hukum di negara yang secara konsisten menduduki peringkat salah satu negara yang paling tercemar korupsi oleh Transparency International

Paus juga memuji minoritas Irak lainnya yang hancur akibat perang yang berkepanjangan. "Di sini, di antara begitu banyak yang telah menderita, pikiran saya beralih ke Yazidi, korban kekejaman brutal yang tidak masuk akal dan tidak bersalah," katanya.

Sama seperti populasi Kristen Irak, komunitas esoterik Yazidi dianiaya pada tahun 2014 ketika ISIS menyapu sebagian besar Irak utara.

Kunjungan ke Irak itu adalah perjalanan pertama Paus ke luar negeri sejak awal pandemi COVID-19. BI1

 

SERTIFIKAT
Smsi

Widget