Gubernur Tekankan Bupati dan Walikota Antisipasi Inflasi Kalteng

MURAH - Tampak suasana pada Pasar Penyeimbang di Jalan AIS Nasution, Kota Palangka Raya, Minggu (18/9) - MMC Kalteng

Gubernur Tekankan Bupati dan Walikota Antisipasi Inflasi Kalteng

PALANGKA RAYA - Dalam rangka menjaga stabilitas harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) di pasaran dan menekan laju inflasi daerah, Pemprov Kalteng bersama Pemkab dan Pemkot menggelar kegiatan Pasar Murah dan Pasar Penyeimbang yang dilaksanakan serentak.

Gubernur H. Sugianto Sabran membuka langsung kegiatan tersebut di Pasar Penyeimbang Jalan AIS Nasution, Kota Palangka Raya, Kota Palangka Raya, Minggu (18/9).

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat membuka kegiatan pasar murah dan pasar penyeimbang mengatakan kegiatan ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yaitu Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memperkuat sinergi di pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan, sehingga mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi nasional.

"Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kalimantan Tengah pada bulan Bulan Juli tercatat sebesar 6,79% (yoy), angka ini jauh berada di atas angka inflasi nasional sebesar 4,94% (yoy)," kata Sugianto.  

Selain melaksanakan pasar murah dan pasar penyeimbang, Pemprov Kalteng juga melakukan aksi Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai (GERTAM BABE) BERKAH untuk jangka menengah dan jangka panjang, yang akan dimulai pada lokasi Jalan Tjilik Riwut Km 38 dengan luas lahan kurang lebih 30 hektare. 

"Sedangkan untuk jangka pendek, memberikan subsidi dengan nilai total 1 miliyar rupiah kepada kelompok tani penghasil komoditi pemicu inflasi antara lain, beras lokal (karau/pera, pulen), cabai, bawang merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras," imbuh Sugianto. 

Orang nomor satu di Kalteng ini berharap seluruh anggota TPID memberi perhatian lebih pada upaya menjaga dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Kalteng.

"Insya Allah kami yakin dengan partisipasi aktif seluruh stakeholder dapat memberikan hasil yang nyata dan apa yang menjadi upaya bersama ini dapat menekan harga di pasaran menjadi lebih stabil, yang pada akhirnya inflasi kita menjadi terkendali," pungkasnya. 

Sementara itu Sekda Kalteng H. Nuryakin selaku Ketua TPID Kalteng dalam laporannya mengatakan Pemprov Kalteng telah menyediakan 30.000 paket sembako yang akan disalurkan ke 14 kabupaten dan kota se-Kalteng dengan harga jual ke masyarakat sebesar 50 Ribu Rupiah per paket, terdiri dari beras 5 kg, gula 1 kg dan minyak goreng 1 liter yang apabila sesuai harga pasar harganya 108 Ribu Rupiah.

"Khusus untuk Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kota Palangka Raya yang merupakan daerah pantauan pergerakan inflasi di Kalimantan Tengah, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui pasar murah dan pasar penyeimbang menyalurkan 3.000 paket sembako untuk Kota Palangka Raya dan 5.000 paket sembako untuk Kabupaten Kotawaringin Timur," jelasnya. 

Lebih lanjut Sekda mengungkapkan, bersamaan dengan kegiatan ini juga akan dilaksanakan penyerahan secara simbolis bibit cabai sebagai langkah awal Gerakan Sekuyan Lombok di Provinsi Kalimantan Tengah.

Usai membuka kegiatan pasar murah dan pasar penyeimbang, Sugianto menyapa kabupaten dan kota secara virtual tentang pelaksanaan serentak pasar murah di daerah, dan langsung bergegas menuju lokasi Jalan Tjilik Riwut Km 38 untuk melakukan GERTAM BABE BERKAH.

Setibanya di tempat penanaman bawang dan cabai, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran memimpin langsung aksi Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai (GERTAM BABE) BERKAH di lokasi Jalan Tjilik Riwut km. 38 dengan luas lahan ± 30 hektare.

Gubernur mengatakan bahwa penanaman bawang dan cabai ini hanya program jangka pendek dan menengah saja, dan nantinya dioptimalkan menjadi jangka panjang. 

"Selain program tanam cabai dan bawang ini, untuk jangka yang lebih panjang dan terstruktur, saya instruksikan kepada Bupati dan Walikota agar menganggarkan secara khusus untuk ketahanan pangan di masing-masing daerah. Kita harus belajar dari inflasi yang terjadi saat ini, harus tau langkah-langkah yang dilakukan," imbuhnya. 

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Hj. Sunarti menyatakan bahwa lahan yang disediakan adalah 50 hektare, namun yang digunakan dalam penanaman bawang merah dan cabai ini sekitar 30 hektare. 

"Karena yang 20 hektarenya sudah ada kandang ayam dan sayuran lainnya seperti tomat, terong, dan daun bawang," ujarnya

Lebih lanjut Sunarti menjelaskan dalam satu hektare lahan, bisa ditanami 15 ribu bibit cabai.PR1 - MMC Kalteng 

SERTIFIKAT
Smsi

Widget