SARASEHAN - Peserta Sarasehan Sawit Rakyat dan Deklarasi Forum Petani Mandiri Kalteng tampak mengikuti kegiatan yang dilaksanakan pada salah satu hotel, Jalan Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, Kamis (22/9) - MMC Kalteng
Disbun Kalteng Gelar Sarasehan Sawit Rakyat dan Deklarasi Forum Petani Mandiri Kalteng
PALANGKA RAYA – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng Leonard S. Ampung membuka kegiatan Sarasehan Sawit Rakyat dan Deklarasi Forum Petani Mandiri Kalteng yang diinisiasi oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Kalteng pada salah satu hotel, Jalan Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, Kamis (22/9).
Kegiatan ini diawali dengan pembentukan Forum Petani Sawit Mandiri Kalteng. Adapun tema yang diusung “Mewujudkan Kemandirian dan Keberlanjutan” yang artinya kolaborasi antara Disbun Kalteng dengan Strengthening Palm Oil Sustainability in Indonesia (SPOSI) Kehati, Javlec dan Perhimpunan Teropong.
Leonard S. Ampung dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang berkenan hadir, pada situasi yang kurang nyaman karena inflasi yang tinggi sudah mendekati angka 7% dan Kalteng sekarang menduduki posisi nomor tiga seluruh Indonesia, artinya daya beli masyarakat sangat lemah ditambah lagi dengan kenaikan BBM.
“Kita masih bisa bersyukur karena TBS kita naik, harga sawit dan batu bara juga naik. Tetapi satu sisi memang biaya produksi juga naik dan pada sarasehan ini juga, perlu didiskusikan apakah harga pupuk dan ongkos angkut juga akan naik karena kenaikan harga BBM,” tuturnya.
Leo meminta, kegiatan sarasehan ini hendaknya bisa memikirkan serta adanya perhatian, kepada masyarakat di sekitar kebun sawit.
Dengan harapan Pemerintah bisa mensejahterakan masyarakat disekitar kebun, untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat sekitar kebun.
“Diharapkan forum ini bukan sekedar sarasehan saja tetapi juga perlu dibuat roadmapnya, jadi ada progres yang akan dicapai, mengacu pada kondisi kekinian yang dihadapi oleh petani sawit ini. Dan saya berharap dengan adanya forum ini bisa bermanfaat membawa output outcome yang luar biasa kepada para petani itu sendiri,” tutup Leo.
Sementara itu, Plt. Kadisbun Kalteng Rizky R. Badjuri dalam laporannya menyampaikan bahwa petani yang terdata dan terakses, ada sekitar 20 ribuan orang.
Dengan adanya forum ini bisa menjembatani kepentingan antara petani dengan Perusahan Besar Swasta (PBS) di Kalteng.
“Jika selama ini kita yang datang ke PBS, maka kedepannya bukan kita lagi yang mendatangi PBS, tetapi silakan PBS yang mendatangi forum. Semoga dengan adanya Forum Petani Sawit Mandiri ini bisa menjadi solusi untuk Kalteng dengan harapan mudah-mudahan angka inflasi bisa turun,” kata Rizky.
Sarasehan diikuti 120 peserta terdiri dari perwakilan dari DPRD Kalteng, Forkopimda Kalteng, Kepala Perangkat Daerah Kalteng terkait, Dinas terkait pada Kabupaten dan Kota terkait se-Kalteng serta tamu undangan lainnya.PR1 - MMC Kalteng
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas