KUALA KURUN - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gunung Mas (Gumas) menyampaian laporan hasil Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Gumas Tahun Anggaran 2021, dalam Rapat Paripurna ke 6 masa persidangan III tahun sidang 2020 DPRD Gumas, Selasa (28/7/2020).

Juru bicara (Jubir) Banggar, Untung Jaya Bangas menyampaikan beberapa hal yang menjadi catatan dan rekomendasi berkaitan dengan KUA - PPAS TA 2021.

Pendapatan diproyeksikan lebih dari Rp 1 miliar, yang bersumber dari PAD, pendapatan transfer dan lain - lain pendapatan daerah yang sah.

"Proyeksi Pendapatan Asli Daerah tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun 2020. Hal ini dapat dimaklumi, mengingat kondisi perekonomian negara secara umum dan khususnya daerah Kabupaten Gunung Mas masih belum stabil, dikarenakan wabah pandemi Corona atau COVID-19," ulas Untung.

Banggar minta Pemkab Gumas menguatkan perangkat daerah yang berkaitan langsung dengan konsep dasar pembangunan, sesuai visi dan misi Bupati dan Wabup melalui program Smart human resources, smart agro dan smart tourism. Dengan dukungan anggaran dan fokus terhadap visi dan misi yang telah ditetapkan.

Kekurangan data terhadap sumber-sumber PAD yang menjadi dasar pengajuan rancangan KUA - PPAS, banggar minta dipersiapkan dengan lengkap, sebagai bahan rapat pembahasan.

Pemkab pun diminta Banggar segera menyusun Raperda APBD murni 2021, berdasarkan KUA-PPAS APBD TA 2021 agar dapat dibahas bersama pada rapat pembahasan selanjutnya.

Dipimpin Ketua DPRD Gumas Akerman Sahidar didampingi Waket I Binartha dan Waket II Neni Yuliani, rapat dihadiri Bupati Jaya Samaya Monong, Wabup Efrensia LP Umbing, FKPD, anggota DPRD Gumas, Sekda Yansiterson, Sekwan Yulius Agau, Asisten, staf ahli Bupati, sejumlah pejabat eselon II dan III, serta undangan lainnya.  GM1