Waspada, Ini 7 Bahaya Konsumsi Karbohidrat Berlebihan

Ilustrasi Konsumsi Karbohidrat - Net

Waspada, Ini 7 Bahaya Konsumsi Karbohidrat Berlebihan

 

JAKARTA- Mengonsumsi karbohidrat berlebihan bisa memberikan efek negatif pada tubuh.

Food and Drug Administration (FDA) AS merekomendasikan jumlah asupan karbohidrat tidak lebih dari 65 persen total kalori harian.

Sebagai gambaran, jika kebutuhan kalori kita di angka 2.000 kkal per hari, maka asupan karbohidrat yang disarankan sekitar 1.300 kkal atau sekitar 225 sampai 325 gram per hari.

Lebih dari itu, asupan karbohidrat bisa dikatakan berlebihan dan kita perlu mewaspadai efek buruk kelebihan karbohidrat di dalam tubuh.

Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi yang dibutuhkan tubuh.

Namun ketika jumlahnya terlalu berlebihan dalam jangka panjang, kita perlu berhati-hati karena mungkin risiko kesehatan sebagai berikut bisa kita alami.

Melansir laman Eatthis, berikut tujuh masalah kesehatan yang mungkin terjadi akibat berlebihan konsumsi karbohidrat.

1. Kelelahan Seseorang yang mengonsumsi karbohidrat berlebihan bisa mengalami kelelahan dalam tingkat sedang sampai kronis.

Terlebih lagi, ketika makan terlalu banyak karbohidrat di siang hari.

Kebiasaan yang satu ini bisa meningkatkan kadar glukosa dalam darah yang pada akhirnya membuat kita merasa kelelahan.

2. Berat badan bertambah Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat padat kalori seperti keripik, makanan yang dipanggang, pizza, minuman manis, koktail, dan kerupuk, jelas dapat menambah berat badan.

Ketika kita makan terlalu banyak karbohidrat olahan, banyak orang mengalami lonjakan insulin.

Pada gilirannya kondisi tersebut bisa memicu kenaikan berat badan karena tubuh kesulitan dalam mengelola kenaikan glukosa yang kemudian disimpan menjadi cadangan energi berupa lemak.

Pada sebuah studi di jurnal Clinical Chemistry, para peneliti di Harvard Medical School menganalisis data lebih dari 140.000 orang yang mengalami insulin tinggi setelah makan karbohidrat olahan dan menemukan hubungan yang kuat dengan massa tubuh yang lebih tinggi.

"Tampaknya sekresi insulin yang distimulasi oleh glukosa bersifat obesogenik," tulis David Ludwig, MD, ahli endokrinologi, dan profesor di Harvard Medical School, ilmuwan utama studi tersebut.

3. Bikin perut kembung Konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat bisa membuat tubuh menahan air, yang bisa membuat perut terasa kembung.

Beberapa jenis karbohidrat mulai dari makanan olahan, makanan manis, buah dan sayuran serta minuman berkarbonasi seperti soda dapat memicu produksi gas perut.

4. Nafsu makan berlebihan Menurut penelitian di Archives of General Psychiatry, berlebihan asupan karbohidrat dapat mengaktifkan bagian otak dengan cara yang mirip dengan pola yang terlibat pada ketergantungan zat seperti kecanduan narkoba dan alkohol.

Mengonsumsi karbohidrat juga memicu pelepasan dopamin, hormon kesenangan.

Sehingga dari penelitian itu ditemukan fakta bahwa berlebihan mengonsumsinya bisa meningkatkan nafsu makan berlebihan untuk terus mengonsumsi jenis karbohidrat yang lain.

Indeks glikemik adalah indeks numerik untuk mengklasifikasikan makanan yang mengandung karbohidrat, potensinya untuk meningkatkan kadar gula darah, dan seberapa cepat makanan tersebut akan meningkatkan kadar gula darah.

5. Kerusakan gigi Karbohidrat teTerutama yang berasal dari makanan bertepung seperti keripik, pasta, dan roti dipecah oleh air liur menjadi gula.

Berdasarkan studi The American Journal of Clinical Nutrition, sisa gula yang menempel di sela-sela gigi kerap menjadi makanan favorit bagi bakteri di mulut untuk kemudian berkembang biak serta menghasilkan asam yang memengaruhi pH mulut.

Dampaknya pada gigi bisa memicu plak, menyebabkan demineralisasi gigi, dan pembusukan hingga dapat berkembang menimbulkan kerusakan pada gigi.

Untuk mencegah masalah itu terjadi, ada baiknya jika kita rajin menggosok gigi setiap kali sehabis makan makanan tinggi karbohidrat.

6. Daya pikir jadi lamban Glukosa dari karbohidrat adalah sumber energi utama otak. Tetapi ketika berlebihan mengonsumsinya dalam jangka panjang, hal itu bisa menjadi bumerang bagi kesehatan otak.

Pada sebuah studi National Institutes of Aging, para peneliti Mayo Clinic melacak 1.230 orang berusia 70 tahun ke atas selama empat tahun dan menemukan bahwa mereka yang menjalani diet tinggi karbohidrat, termasuk diet tinggi gula, memiliki risiko hampir empat kali lipat untuk mengembangkan gangguan kognitif ringan.

"Asupan karbohidrat yang tinggi bisa berdampak buruk bagi otak karena karbohidrat memengaruhi metabolisme glukosa dan insulin," kata ilmuwan Rosebud Roberts, seorang ahli epidemiologi Mayo Clinic.

7. Muncul jerawat Asupan karbo berlebihan juga dapat memicu jerawat muncul dan memperparah kondisinya.

Para peneliti dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics mengumpulkan data dari 248 orang (115 pria, 133 wanita).

Rata-rata peserta berusia 18 hingga 25 tahun yang mengisi kuesioner dan mengukur tingkat keparahan jerawat dan kebiasaan pola makan mereka.

Kemudian hasil risetnya menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi karbo berlebihan berpotensi memiliki jerawat dengan tingkat keparahan sedang.

Jerawat yang muncul bisa bertambah parah ketika mereka tidak menjaga pola makan dan berlebihan konsumsi gula yang lain seperti dari minuman manis hingga makanan tinggi lemak jenuh.BI1 - Net

SERTIFIKAT
Smsi

Widget