Wabup Gumas Imbau Masyarakat Pelajari PMK Hewan Ternak

Wakil Bupati Gunung Mas - Efrensia LP Umbing (kiri)

Wabup Gumas Imbau Masyarakat Pelajari PMK Hewan Ternak

KUALA KURUN - Wakil Bupati Gunung Mas (Gumas), Efrensia LP Umbing mengimbau masyarakat di daerah ini untuk mencari tahu dan mempelajari gejala klinis Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. 

"Dengan demikian, masyarakat dapat segera melapor ke petugas atau pusat kesehatan hewan, jika mengetahui ada hewan ternak dengan gejala PMK," kata Efrens, Kamis (9/6).

Dinas Pertanian Gumas, sambung Efrensia, sudah menyosialisasikan gejala klinis PMK pada hewan ternak serta tindakan pencegahannya. 

“Saya imbau, masyarakat Gumas agar benar-benar memerhatikan hal tersebut,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab), kata Wabup, juga sudah meminta seluruh camat, kepala desa (kades), dan lurah agar mewaspadai wabah PMK dengan mengawasi hewan ternak. 

Di satu sisi, Efrensia meminta masyarakat tidak perlu cemas secara berlebihan, namun harus tetap waspada dengan cara mengetahui gejala serta tindakan pencegahan. 

"Sampai sejauh ini, di Kabupaten Gumas belum ada laporan dari masyarakat terkait adanya hewan ternak yang terkena wabah PMK. Semoga itu tidak sampai terjadi di daerah ini," ujar Efrens.

Terpisah, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Gumas, Yuliana Elisabet menuturkan, ada beberapa gejala klinis PMK pada hewan ternak yang harus diwaspadai masyarakat.

“Hipersalivasi atau air liur berlebihan, lepuh atau luka di sekitar mulut, lidah, gusi, terancak atau kuku dan puting, hewan pincang atau sering berbaring, serta demam tinggi,” katanya. 

Yuliana Elisabet meminta masyarakat segera melapor kepada petugas kesehatan hewan jika ada hewan ternak yang sakit agar tim yang dibentuk dapat memeriksa dan menangani hewan ternak yang sakit tersebut.

Adapun sejumlah tindakan pencegahan yang dapat dilakukan jika ada hewan ternak yang sakit adalah mengisolasi atau menyendirikan ternak dan menjaga kebersihan kandang ternak.

Selanjutnya adalah melakukan penyemprotan desinfektan pada kandang ternak, dan yang paling penting adalah tidak melakukan jual beli ternak yang dalam keadaan sakit. 

"Dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat, kami telah melakukan sosialisasi secara tatap muka kepada pedagang dan pemotong ternak khususnya sapi, serta melalui spanduk," tutup Yuliana Elisabet.GM1-Istimewa

SERTIFIKAT
Smsi

Widget