COVID-19 Klaster Karyawan Perusahaan Perkebunan di Lamandau Meningkat

Perkebunan kelapa sawit.

COVID-19 Klaster Karyawan Perusahaan Perkebunan di Lamandau Meningkat

NANGA BULIK - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Lamandau terus meningkat dalam beberapa hari terakhir, bahkan penambahannya didominasi dari warga pendatang yang mencari kerja di perusahaan-perusahaan di daerah tersebut. Untuk memantau penanganan COVID-19, Bupati Lamandau Hendra Lesmana didampingi Kepala Dinas Kesehatan Rosmawati dan Kepala Pelaksana BPBD Edison Dewel, mengecek sejumlah tempat isolasi Covid-19 di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Menthobi Makmur Lestari (MML) dan PT  Sumber Mahardika Graha (SMG), Sabtu (3/7/2021).

 

Bupati mengatakan, pemerintah daerah melalui Satgas Penanganan COVID-19 terus berupaya melakukan langkah-langkah percepatan penanggulangan peningkatan kasus positif COVID-19 di wilayah Kabupaten Lamandau. "Kasus COVID-19 di Kabupaten Lamandau saat ini tengah mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Untuk itu kita memastikan seluruh stakeholder yang ada turut berperan aktif dalam menanggulangi pandemi ini," ungkapnya.

 

Peningkatan kasus positif COVID-19 di Lamandau didominasi oleh klaster karyawan perusahaan, sehingga pihaknya perlu memantau sejauh mana peran dunia usaha dalam menangani lonjakan kasus ini. "Peningkatan kasus positif COVID-19  di Lamandau dalam sebulan terakhir kebanyakan dari klaster perjalanan para pencari kerja yang masuk ke perusahaan, sehingga kita memastikan dunia usaha yang ada di wilayah kita mempunyai peran yang nyata untuk bersama-sama menanggulani pandemi ini," ujarnya.

 

Dari kunjungannya ke dua perusahaan tersebut, Hendra mengatakan, pihak dunia usaha telah melakukan penanganan yang cukup baik terhadap karyawan yang reaktif maupun positif COVID-19.  "Sejauh pantauan kita sudah cukup baik, dari penyediaan tempat isolasi dan layanan medis yang dilakukan cukup baik," ucapnya.

 

Hanya saja, pihaknya memberikan masukan agar dilakukan penambahan ruangan dan tempat tidur yang cukup, sehingga apabila terjadi penambahan penghuni isolasi maka akan dapat tercover dengan baik.

 

Menurutnya, lokasi perusahaan adalah titik pertama untuk menyaring karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19. Selanjutnya dilakukan penanggulangan sesuai dengan protokol penanganan pandemi COVID-19. "Penanganan di perusahaan ini sebagai filter pertama, apabila karyawan terkonfirmasi positif dengan gejala, maka langsung dirujuk ke RSUD atau  mess desa. Namun kalau kondisinya sehat tanpa gejala maka cukup diisolasi di perusahaan saja," tukasnya. LM1

Baca Juga

Comments

Kurun
SERTIFIKAT
Smsi

Widget