Antar Anak Masuk SMA di Jawa, Satu Keluarga dari Bartim Malah Dikarantina di Banjarmasin

Ilustrasi

Antar Anak Masuk SMA di Jawa, Satu Keluarga dari Bartim Malah Dikarantina di Banjarmasin

TAMIANG LAYANG - Satu keluarga dari Desa Unsuk, Kecamatan Raren Batuah, Kabupaten Barito Timur (Bartim),  dikarantina di Banjarmasin, Kalsel. Menurut informasi, keluarga ini mau mengantar anaknya sekolah SMA di Jawa. "Sebelum berangkat mereka melakukan tes cepat atau “rapid test” pada Puskesmas Unsum dan anak mereka menunjukkan hasil reaktif,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Barito Timur, Ampera AY Mebas melalui Koordinator Bidang Pencegahan, Simon Biring, Sabtu (27/6/2020).

Dijelaskan, pada Jumat (26/6/2020) pagi, Bidang Pencegahan menginstruksikan Puskesmas Unsum untuk melakukan pengambilan sampel tes usap kepada anak itu. Namun, anak tersebut bersama ayahnya berinisial S dan ibu berinisial P, sudah pergi meninggalkan rumah sehingga tes usap gagal dilakukan kepada satu keluarga tersebut.

“Ternyata pergi duluan ke Banjarmasin. Karena hasil tes cepatnya menunjukkan reaktif, makanya mereka ditahan pihak Bandara Syamsudinnor di Banjarmasin,” kata Simon Biring.

Dari hasil identifikasi pihak Bandara Syamsudinnor, mereka sekeluarga memiliki identitas sebagai warga Desa Unsum, Kecamatan Raren Batuah. Karena sudah ditangani pihak Bandara Syamsudinnor, Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Bartim hanya melakukan monitoring perjalanan satu keluarga tersebut.

“Yang kita lakukan yakni melakukan pelacakan kepada warga sekitar kediaman tuan S di Desa Unsum,” kata Simon lagi.

Simon sangat menyayangkan sikap dari keluarga tuan S yang nekat bepergian keluar daerah dengan hasil tes cepat anaknya menunjukkan reaktif, karena memiliki risiko tinggi terjadi penularan atau penyebaran COVID-19.

Menurut Simon, seharusnya warga bisa membantu petugas kesehatan yang bekerja keras memutus rantai penularan maupun penyebaran COVID-19 dengan melakukan isolasi mandiri dan tidak melakukan perjalanan ke luar daerah.

“Sampai dilakukan tes usap dan hasil tesnya diketahui apakah positif COVID-19 atau tidak,” katanya.

Ditambahkan Simon, masyarakat perlu menyadari bahwa tertular COVID-19 bukan sebuah aib, tetapi ini adalah musibah yang harus segera diselesaikan dan ditangani dengan segera sebelum berdampak buruk bagi kesehatan diri sendiri maupun orang banyak. BT1

Baca Juga

Comments

Kurun
SERTIFIKAT
Smsi

Widget