Tim Aksi Cepat Tanggap Kalteng Dan Kalsel Mendistribusikan Bantuan ke Daerah Terisolir

SOSIAL - Tim Aksi Cepat Tanggap Kalteng dan Kalsel membantu menyalurkan bantuan kepada warga di Kabupaten Pulang Pisau, Senin (20/9).

Tim Aksi Cepat Tanggap Kalteng Dan Kalsel Mendistribusikan Bantuan ke Daerah Terisolir

PULANG PISAU – Bencana alam berupa banjir yang melanda Kalimantan Tengah tidak hanya mendera beberapa kabupaten saja, namun hampir seluruh kabupaten mengalami bencana alam akibat tingginya curah hujan dan mengakibatkan meningginya debit air di sejumlah sungai besar di Bumi Tambun Bungai.

Tanggal 21 April 2005 lalu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. Untuk memperluas karya, ACT mengembangkan aktivitasnya, mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian mengembangkan kegiatannya ke program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban, Zakat dan Wakaf.

ACT didukung oleh donatur publik dari masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan kemanusiaan dan juga partisipasi perusahaan melalui program kemitraan dan Corporate Social Responsibility (CSR). Sebagai bagian dari akuntabilitas keuangannya ACT secara rutin memberikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik kepada donatur dan pemangku kepentingan lainnya, serta mempublikasikannya melalui media massa.

Sejak tahun 2012 ACT mentransformasi dirinya menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih luas. Pada skala lokal, ACT mengembangkan jejaring ke semua provinsi baik dalam bentuk jaringan relawan dalam wadah MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) maupun dalam bentuk jaringan kantor cabang ACT. Jangkauan aktivitas program sekarang sudah sampai ke 30 provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Dan hal bencana yang melanda Kalteng ini juga yang membuat ACT Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan serta beberapa relawan gabungan bergerak untuk membantu sesama.

Setelah sebelumnya ACT Kalteng melaksanakan bantuan bagi korban banjir di Kabupaten Katingan, Kotawaringin Timur dan Kota Palangka Raya.

Tim membawa sebanyak 300 paket sembako yang dibagikan kepada warga Kelurahan Tanjung Taruna, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau yang saat ini mengalami musibah banjir. Turut membantu kegiatan ini adalah Kepala Desa serta Kapolsek Jabiren Raya Ipda Gendee, S.H., MA, Senin (20/9).

“Tim Aksi Cepat Tanggap menerima info bahwa di desa ini belum ada bantuan kemanusiaan yang masuk, dikarenakan banyak fokus pendistribusian bantuan ke daerah kabupaten katingan, Tim Aksi Cepat Tanggap menurunkan 1 perahu karet dan beberapa getek milik warga untuk mendistribusikan bantuan,” ungkap Mohammad Iqbal sebagai penanggung jawab kegiatan ini.

“Kondisi di Desa Tanjung Taruna memang tidak separah di Desa Jahanjang dan Desa Karuing yang ada di hilir Sungai Katingan, akan tetapi di daerah ini sangat minim bantuan yang masuk, sehingga banyak warga mengeluhkan tentang putusnya jalan darat, yang merupakan akses utama warga, sehingga warga kesulitan untuk pergi keluar dari desa, ada beberapa warga sini yang bekerja di kota terdekat terpaksa harus memarkirkan sepeda motornya di jalan, dan melanjutkan ke desa menggunakan perahu bermotor, Tim Aksi Cepat Tanggap menerima informasi bahwa di desa ini belum ada bantuan kemanusiaan yang masuk, dikarenakan banyak fokus pendistribusian bantuan hanya ke daerah Kabupaten katingan, Sehingga tim Aksi Cepat Tanggap menurunkan 1 perahu karet dan beberapa perahu bermotor milik warga untuk mendistribusikan bantuan,”tutup Mohammad Iqbal.

Mata pencaharian utama warga Desa Tanjung Taruna sebagian besarnya adalah sebagai nelayan, dan mereka mengaku hasil tangkapan beberapa waktu ini sangat berkurang karena air yang meluap, sehingga kesulitan untuk menjual hasil tangkapannya ke kota karena akses jalan yang terputus.

“Kami sangat berterimakasih atas bantuan yang diberikan tim ACT Kalteng da Kalsel yang mau mambantu kami ditengah musibah banjir ini,” ungkap Jaya seorang warga desa.

Kegiatan ini akan selalu berjalan selama masih ada musibah bencana yang terjadi tidak hanyak di Kalimantan Tengah namun seluruh daerah di Indonesia.PP1

SERTIFIKAT
Smsi

Widget