Ritual Adat Jembatan Bukit Rawi

ADAT - Tampak suasana ritual adat yang digelar masyarakat pada Jembatan Bukit Rawi, Desa Penda Berania, Kabupaten Pulang Pisau, Jumat (16/9) - Istimewa

Ritual Adat Jembatan Bukit Rawi

PALANGKA RAYA - Sebagai masyarakat dayak yang masih memegang tradisi kepercayaan luluhur dan sebagai salah satu ritual adat dengan tujuan untuk memberikan keselamatan bagi orang - orang yang melintasi Jembatan Bukit Rawi, Desa Penda Barania, Kabupaten Pulang Pisau dari gangguan roh jahat.

Ritual adat dengan mengurbankan seekor babi dan tiga ayam beda warna ini dilaksanakan untuk meminta kepada penguasa gaib wilayah tersebut agar masyarakat mendapatkan keselamatan dan dihindarkan dari musibah.

Ritual adat ini diikuti oleh Camat Kahayan Tengah Siswo, Damang setempat Adrian serta pemangku adat setempat, Jumat (16/9).

Kepala Desa Bukit Rawi Kilat, menyatakan dengan ritual adat yang ada ini, ia berharap masyarakat yang melintas mendapat keselamatan dan kelancaran serta tak mendapat musibah dijembatan ini.

"Kita menjalankan ritual adat ini untuk menginginkan hal-hal yang baik dan menghindari hal-hal yang tak diinginkan," katanya.

Sementara Pemangku Adat, Adrian, mengaku mereka telah berkomunikasi dengan dimensi gaib, Rabu (14/9) malam. Mereka melakukan komunikasi dengan penguasa daerah ini. 

"Kita diberi petunjuk dengan meminta hewan qurban berupa babi putih, dengan ayam tiga macam warna (putih, merah dan hitam). Sesuai dengan janji kita sehingga kita juga meminta agar siapa saja yang melalui jembatan ini tidak mendapatkan celaka dan bahaya," ungkapnya.

Menurutnya, ini merupakan ritual meminta jalan ke penguasa disini karena menurut mereka , jembatan yang dibangun ini melintangi jalan gaib mereka.

"Kita membuat tanda bendera kuning untuk jalan mereka agar tak menganggu jalan kita.

Untuk masyarakat saya meminta sesuai dengan aturan di jembatan, kurangi kecepatan dan konsentrasi ketika melintas," tandasnya.PP1 - Istimewa

SERTIFIKAT
Smsi

Widget