Ancaman Krisis Pangan Bukan Besok Lusa Tapi Sudah Depan Mata

Menteri Pertanian - Syahrul Yasin Limpo

Ancaman Krisis Pangan Bukan Besok Lusa Tapi Sudah Depan Mata

JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan ancaman krisis pangan sudah di depan mata. Indonesia perlu menguatkan sabuk pengaman agar siap menghadapi krisis pangan yang bakal terjadi.

Menurutnya hal itu disebabkan bukan karena pandemi covid-19, isu perubahan iklim hingga konflik perak merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan terjadinya krisis pangan.

Perubahan iklim membuat sektor pertanian bakal mengalami gangguan. Musim hujan yang berkepanjangan, atau musim panas yang berlarut bakal memengaruhi masa tanam dan musim panen sektor pertanian.

"Ancaman Krisis pangan itu bukan besok, bukan lusa, hari ini sudah di depan mata kita, kurang apa Allah kasih kita air yang banyak, kurang apa kita dikasih angin yang terus bertiup, kurang apa kita diberikan matahari," ujar Mentan SYL pada sambutannya dalam acara peringatan hari Krida Pertanian, Rabu (22/6/2022).

Oleh karena pada perayaan hari Krida pertanian hari ini, Mentan mengajak seluruh bupati hingga gubernur untuk mengencangkan sabuk pengamannya. Perkuat sektor pertanian yang menjadi komoditas di daerahnya masing-masing.

"Pada peringatan hari Krida ini kira tujukan pada semua Bupati, semua Gubernur seluruh Indonesia perkuat daerah masing-masing pada ketahanan pangan yang ada," sambung Mentan.

Dampak perak yang saat ini tengah terjadi antara Ukraina - Rusia telah menyebabkan gangguan pada rantai pasok global. Hal tersebut praktis membuat harga komoditas melambung tinggi.

"Perang mengakibatkan harga gandum naik 300%, biasanya 10%, berarti besok kita bermasalah dengan gandum," kata Mentan.

"Biarkan badai melanda, pertanian Indonesia ini tetap kokoh dan kuat mempertahankan kehidupan rakyat," pungkasnya.BI1 - Net

Kurun
SERTIFIKAT
Smsi

Widget