3 Desa di Pesisir Pulang Pisau Belum Tersedia Jaringan Internet

Kadis Kominfo Santik Kabupaten Pulang Pisau M Insyafi.

3 Desa di Pesisir Pulang Pisau Belum Tersedia Jaringan Internet

PULANG PISAU - Dimasa pandemi COVID-19 sekarang ini akses internet sudah menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari, baik untuk kebutuhan sekolah jarak jauh, pertemuan melalui virtual, bahkan untuk kebutuhan jasa, hingga jual beli melalui sitem online.

Pandemi COVID-19 membuat teknologi memiliki banyak kemajuan. Pandemi membuat banyak hal berubah, salah satunya dalam hal teknologi e-commerce semakin populer. Kalangan UMKM dipaksa untuk lebih melek teknologi yang berkecimpung dunia digital agar bisnis tetap bisa berjalan walau di masa pandemi. Pemerintah memaksa masyarakat untuk melek teknologi agar semakin terbiasa terutama di masa pandemi ini.

Pandemi juga memaksa percepatan di sektor pendidikan. Pembelajaran sekolah jarak jauh ini memaksa anak-anak dengan dibantu dengan orangtua untuk akrab dengan internet. Namun, akses internet dan teknologi di Indonesia belum merata di semua wilayah. Beberapa anak di berbagai daerah di Indonesia tidak dapat mengakses internet dengan mudah. Mereka harus bersusah payah mencari tempat yang dapat menjangkau internet agar dapat melaksanakan sekolah daring.

Kepala Dinas Kominfo Statistik dan Persandian Kabupaten Pulang Pisau, Moh Insyafi mengatakan, dari 95 Desa di Kabupaten Pulpis ternyata ada tiga desa yang masih blankspot internet, yakni Desa Cemantan, Desa Bakau dan Desa Pudak di Kecamatan Kahayan Kuala, pesisir Pulang Pisau. Diharapkan pada tahun 2021 ini melalui salah satu provider (XL) selaku penyedia jasa internet, maka pihak perusahan itu akan menjajaki sejauh mana mereka bisa membangun Base Transceiver Station (BTS) di daerah-daerah yang blankspot.

"Kita sampaikan di tiga desa itu, sumber mata pencarian mereka adalah perikanan, dan lebih banyak dijual ke Banjarmasin, Kalsel. Apabila di tiga desa itu sudah terbuka koneksi internet, maka akan lebih mudah bagi penduduk di daerah itu memasarkan hasil tangkapan ikannya," beber Insyafi menjelaskan.

Dikatakan Insyafi, pihaknya mengharapkan di tahun 2021 ini kepada pihak provider untuk bisa melihat potensi yang ada itu. "Untuk daerah lain di Kabupaten kita ini hanya di tiga desa itu yang belum masuk akses internetnya, dan masih belum tersentuh jaringan internet," paparnya.

Jika semua sudah tersentuh akses internet, maka 95 desa di Kabupaten Pulpis sudah mampu mengakses internet. "Memang, untuk akses internet masih ada beberapa yang lemah jaringan internetnya, dan itu juga akan kita minta untuk diperbaiki, misalnya di Kecamatan Sebangau Kuala. Dan yang jelas, ada dua jaringan di daerah kita yang cukup banyak yaitu XL dan Telkomsel, dan se-Kabupaten Pulpis ada sebanyak 87 BTS," terangnya.

Insyafi mengharapkan, dengan sudah terkoneksinya akses internet ke desa-desa, maka dapat mempermudah masyarakat, terutama di masa pandemi COVID-19 untuk menjual hasil produk-produk di masing-masing desa. PP1

SERTIFIKAT
Smsi

Widget