Ilustrasi
Ribuan Ternak Babi di Kalteng Mati Diserang Virus ASF
PALANGKA RAYA – Wabah virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang ternak babi, sudah masuk Kalimantan Tengah. Ribuan ternak babi mati akibat terpapar virus ganas ini. Data sementara yang dihimpun Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kalteng, ada 909 ekor babi yang mati akibat virus ASF ini. Babi yang jadi korban diperkirakan lebih banyak lagi, sebab masih banyak warga yang belum melaporkan kematian ternaknya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DTPHP Kalteng Paturrahman menjelaskan, virus ASF adalah virus yang berasal dari Afrika. Sejauh ini ada 11 kecamatan dari 3 kabupaten dan 1 kota yang melaporkan terjadinya penyebaran virus ASF pada ternak babi. Virus ini apabila sudah menyerang ternak, maka dipastikan 100 persen ternak tersebut akan mati.
Pemerintah telah melakukan isolasi terhadap kandang yang ternaknya terpapar virus ASF. Diduga virus menyebar melalui pasokan ternak babi yang berasal dari luar Kalteng. Dinas masih menunggu Instruksi Gubernur yang mewajibkan semua pasokan ternak babi untuk dapat dilakukan pemeriksaan sampel guna memastikan ternak bebas dari virus ASF.
“Virus ini tidak bersifat zoonosis atau tidak bisa menular ke manusia. Apabila ada ternak babi yang terpapar virus ASF, namun masih sempat dipotong, itu masih bisa dikonsumsi. Catatannya, daging babi yang akan dikonsumsi itu harus dimasak dengan sebaik mungkin atau benar-benar masak. Sementara itu, bagian isi perut babi harus dicuci dengan menggunakan deterjen ataupun disinfektan untuk mematikan virus tersebut,” kata Paturrahman saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (19/10/2021).
Paturrahman menyarankan ternak babi yang terpapar ASF jangan diperjualbelikan. Meskipun tidak menular ke manusia, namun untuk diperjualbelikan masih belum disarankan. Pemerintah berupaya semaksimal mungkin dalam menekan penyebaran virus ASF ini. Apabila memang diperlukan langkah yang ekstrem, bukan tidak mungkin dilakukan karantina terhadap daerah yang paling banyak terpapar.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pulang Pisau Slamet Untung Rianto melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Ibrahim mengatakan, ada 2 kecamatan di Pulpis terserang virus ASF dan menyebabkan 590 ternak babi masyarakat mati mendadak. PR1/PP1
Wah, Artis Hana Hanifah dan Pengusaha A Sudah Sama-sama Bugil Saat Digerebek
Petinju Kalteng Eiger Lamandau Kembali Naik Ring 2 April
Nah, Bupati Kotim Supian Hadi Dipanggil KPK Sebagai Tersangka Kasus Tambang
Kisah Berto, Petani Muda dari Pendahara
Berhasil Juarai WBC, Eyger Lamandau Disambut Bak Pahlawan oleh Kapolda Kalteng
Denda Rp250 Ribu Menanti Warga Kalteng yang Tak Pakai Masker, Pergub Sudah Terbit
Pertengkaran di Ujung Malam Berakhir Kematian Tragis, Suami Gantung Diri Setelah Bunuh Istri
Pasien COVID-19 Membeludak, Ruang Perawatan Penuh, Pemko Palangka Raya Cari Tempat Penampungan Baru
Minuman Tradisional Kalteng Baram dan Arak Akan Dilegalkan
Jalan Provinsi Ruas Palangka Raya - Kurun Rusak, Ini Saran DPRD Gumas