Kisah Ujang, Penjual Pentol Keliling yang Dihimpit Pandemi COVID-19

Ujang, pedagang pentol dan tahu keliling yang tetap gigih berjualan ditengah pandemi COVID-19.

Kisah Ujang, Penjual Pentol Keliling yang Dihimpit Pandemi COVID-19

KUALA KURUN - Gerimis diantara kicauan burung menghiasi mentari pagi. Pria itu memanaskan sepeda motornya sesaat di depan barak yang ditempatinya di Jalan Tjilik Riwut Gang Pembina Kelurahan Jakatan Raya Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas (Gumas).

“Saya Ujang,” katanya sembari mematikan mesin motor kala media ini menghampiri dan menanyakan namanya, Rabu (25/8/2021) pagi.

Dengan penuh keakraban, Ujang (30) bertutur kalau setiap pagi ia harus keluar barak yang disewanya untuk jualan pentol dan tahu keliling.

“Lima tahun saya bermukim di sini (Kelurahan Jakatan Raya Kecamatan Rungan), usaha ini (jual pentol dan tahu) yang saya jalani. Sebanyak 600 pentol dan tahu saya jual, dengan penghasilan kotor sehari Rp 175 ribu,” kata Ujang.

Keadaan pun berubah kala pandemi COVID-19 melanda. Ujang mengaku penghasilannya menurun disebabkan pembeli yang berkurang.

“Saat pendemi ini, penghasilan kotor yang saya dapat dibawah Rp100 ribu. Jumlah pentol dan tahu yang saya jual pun menurun menjadi 400. Harga pentol dan tahu tidak berubah, tetap Rp 1000,”  ujar warga pendatang tersebut.

Demi anak dan istrinya, Ujang bertekat tetap jualan pentol dan bakso ditengah pandemi COVID-19 dengan mengenakan masker dan mencuci tangan dengan hand sanitizer.

“Saya jualnya keliling Desa Tumbang Rahuyan dan Sei Antai. Bisa juga keliling di desa lainnya di Kecamatan Rungan dan Kecamatan Rungan Barat. Alhamdulliah tetap ada rezekinya dari Allah,” aku Ujang. 

Ujang berharap pandemi ini segera berakhir sehingga usahanya maupun usaha masyarakat lainnya di Kabupaten Gumas bisa lancar. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan Protokol kesehatan COVID-19 serta mengikuti vaksinasi demi kesehatan dan keselamatan diri, keluarga dan masyarakat.GM1

SERTIFIKAT
Smsi

Widget