Kapolda Kalteng Komitmen Ungkap Kasus Pembunuhan Pasutri

PEMBUNUHAN - Situasi saat evakuasi jenasah pasutri korban pembunuhan di Gang Kamboja, Jalan Cempaka, baru - baru ini - Istimewa

Kapolda Kalteng Komitmen Ungkap Kasus Pembunuhan Pasutri

PALANGKA RAYA - Masih belum terpecahkan nya kasus pembunuhan pasutri di Gang Kamboja, Jalan Cempaka, Kota Palangka Raya, Minggu (25/9) lalu membuat Kapolda berjanji akan mengungkapnya.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, telah berkomitmen mengungkap secara tuntas kasus pembunuhan kepada pasutri, Ahmad Yendianor (46) dan Fatmawati (45).

"Begitu mendapatkan kabar terkait kabar tersebut, saya perintahkan Kapolresta Palangka Raya karena wilayah hukumnya kan di Kota, tapi tetap dibackup oleh Polda Kalteng," kata Irjen Pol Nanang, kepada awak media pada Selasa (29/9).

Disamping itu, Kapolda juga mengimbau kepada masyarakat, apabila melihat sesuatu hal yang terkait dengan kejadian tersebut, apapun itu, gara bisa menginformasikan ke pihak kepolisian guna membantu pihaknya dapat mengungkap kasus tersebut.

"Dan tentunya kami pun menggunakan science investigation atau pembuktian ilmiah juga kami lakukan di sana untuk melihat sebenarnya apa yang terjadi dan motifnya," tegasnya.

Tiga hari berjalan pasca insiden berdarah itu, kepolisian sedikit demi sedikit dapat memperoleh petunjuk dan berupaya mengerucutkan siapa terduga pelaku yang secara keji menewaskan kedua korban.

Orang nomor satu di Polda Kalteng ini percaya kasus ini dapat dipecahkan dan segera terungkap, kendati belum bisa memprediksi kapan pelaku bisa tertangkap.

"Namanya masalah waktu itu relatif, karena semua kasus itu ada tingkat kesulitannya. Ada yang bisa segera, ada yang perlu proses waktu. Tetapi kami sudah punya komitmen bahwa semuanya harus bisa diungkap, tinggal waktunya saja," pungkasnya.

Komitmen tersebut ditegaskan oleh Kapolda mengenai kasus pembunuhan yang menewaskan pasutri yang memiliki dua anak dan seorang cucu yanh hingga detik ini masih belum menemui titik terang.

Sementara anak perempuan korban MY (17) yang sempat menjadi saksi mendapat pendampingan untuk pemulihan trauma. Serta dimintai keterangan karena sempat melihat siluet pelaku dibarengi dengan suara jeritan orang tuanya saat dianiaya oleh pelaku menggunakan senjata tajam. 

Beruntung remaja perempuan yang duduk di bangku SMA ini berhasil keluar melalui pintu belakang dan memberitahukan kejadian itu ke tetangga setempat.

Hasil otopsi menunjukkan kedua korban mengalami puluhan luka sabetan benda tajam pada hampir seluruh bagian tubuhnya.PR1 - Istimewa

SERTIFIKAT
Smsi

Widget