Ketua TP-PKK Kalteng Sampaikan Pentingnya Penanganan dan Pencegahan Stunting

PENJELASAN - Ketua TP-PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran saat menyampaikan arahannya dihadapan peserta rakor yang dilaksanakan pada Aula Jayang Tingang, Kota Palangka Raya, Kamis (15/9) - MMC Kalteng

Ketua TP-PKK Kalteng Sampaikan Pentingnya Penanganan dan Pencegahan Stunting

PALANGKA RAYA - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Kalimantan Tengah Ivo Sugianto Sabran yang juga sekaligus Ketua Tim Penggerak dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalteng memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penyelenggaraan Pemerintah Desa se-Kalteng di Lantai dasar Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (15/9/2022).

Dalam arahannya Ivo Sugianto Sabran menyampaikan bahwa keberadaan dan kedudukan Tim Penggerak PKK di Kalteng memiliki mekanisme hubungan kerja secara hierarki atau berjenjang.

Kader PKK yang ada di seluruh wilayah Kalteng berjumlah kurang lebih 36 ribu Kader. Kader PKK atau Kader Dasawisma ini merupakan ujung tombak Gerakan PKK yang berhadapan langsung dengan masyarakat.

“Tim penggerak PKK mempunyai tiga pilar yang saling berhubungan dan tidak terpisahkan, yakni meliputi program, kelembagaan, dan personil.

Syarat mutlak untuk kelangsungan suatu program, tidak cukup hanya dikelola oleh personil saja. Tetapi pengelolaan suatu program, mutlak diwadahi pula dalam sebuah kelembagaan,” tutur Ivo.

Adapun program prioritas TP-PKK Kalteng Tahun 2021-2025 adalah Penanganan dan Pencegahan Stunting.

Lebih lanjut Ivo menjelaskan, untuk strategi pendekatan TP-PKK dalam pencegahan stunting, didukung sistem dan mekanisme pendataan oleh sekretariat yang merupakan satu kesatuan tim kerja meliputi Pokja I (Membentuk sikap perilaku mental spiritual keluarga), Pokja II (Peningkatan ekonomi keluarga), Pokja III (Ketahanan pangan keluarga), dan Pokja IV (Perencanaan sehat keluarga).

Untuk itu, peran PKK dalam penanganan dan pencegahan stunting sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat melalui penggerakan peran Kader serta pengembangan dan pengorganisasian masyarakat.

“Salah satu contohnya meningkatkan kesadaran masyarakat bisa melalui kunjungan rumah oleh Kader kelompok dasawisma, penyuluhan kepada masyarakat untuk menghindari Perkawinan Usia Anak, penyuluhan kepada masyarakat untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran keluarga akan pentingnya KIA dan mendukung gerakan masyarakat hidup sehat dan sebagainya,” imbuhnya.

Menutup arahannya, Ivo mengingatkan pentingnya Paud Holistik Integratif (PAUD-HI) untuk mendukung dalam mempersiapkan Generasi yang Sehat dan Cerdas.

“Alasan dilakukannya PAUD-HI adalah untuk menentukan kualitas SDM yang ditentukan oleh kualitas pada usia dini dari janin hingga usia 6 tahun, Periode kritis perkembangan otak manusia terjadi pada periode emas 0 sampai 3 tahun, dan Peningkatan kualitas SDM merupakan pilar pembangunan,” tutupnya.PR1 - Istimewa

iconk
Sekwan
SERTIFIKAT
efek

Widget